Gelombang radio adalah jenis radiasi elektromagnetik dan mode utama komunikasi global. Selain siaran radio, aplikasi lain seperti pesawat televisi, telepon seluler, dan mobil yang dikendalikan radio semuanya menggunakan bentuk teknologi. Tantangan dengan bentuk komunikasi ini adalah kenyataan bahwa fenomena alam yang berbeda seperti gunung, bersama dengan bahan tertentu seperti tembaga dan aluminium, dapat memblokir gelombang.
Sebagai bentuk sederhana dari radiasi elektromagnetik, gelombang radio tidak berbahaya bagi manusia dan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain dengan dampak terbatas. Keuntungan dan kerugian memblokir gelombang radio datang dalam bentuk peristiwa yang disengaja atau tidak disengaja. Misalnya, militer dapat memilih untuk memblokir gelombang radio musuh. Situasi lain mengakibatkan gangguan alami dari siaran.
Untuk memahami apa yang menghalangi gelombang radio, teori dasar di balik teknologi harus diilustrasikan. Sinyal radio dikirim dari satu lokasi melalui perangkat yang dikenal sebagai antena transmisi, pada dasarnya menciptakan medan elektromagnetik yang diproyeksikan dari unit ke dunia yang lebih luas. Setiap gelombang bergerak ke segala arah sampai mengenai antena penerima, perangkat yang dirancang untuk menangkap gelombang.
Transmittance adalah teori yang membuat gelombang radio merambat melalui material tanpa dihentikan. Entah suatu bahan adalah pemancar radiasi yang baik atau buruk. Contoh bahan transmisi yang baik adalah atmosfer bumi yang lebih rendah, yang memungkinkan radiasi untuk menempuh jarak yang jauh. Namun, hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk lapisan atas atmosfer, yang dikenal sebagai ionosfer. Ini mengandung radiasi terionisasi dari matahari, yang memantulkan gelombang radio kembali ke atmosfer yang lebih rendah.
Koefisien atenuasi adalah tingkat dimana material akan memblokir atau mengganggu gelombang radio. Koefisien ini sangat bergantung pada ketebalan dan komposisi material. Karton, kertas, banyak plastik, air, dan kaca adalah semua zat dengan koefisien atenuasi yang sangat rendah. Kayu, batu bata, dan semen memiliki efek terbatas pada gelombang radio. Senyawa logam, beton bertulang baja, dan Bumi memantulkan sinyal, bagaimanapun, mencegah gelombang radio lewat.
Salah satu pertimbangan utama yang menentukan apakah gelombang radio diblokir melibatkan konsep difraksi. Ini tergantung pada panjang gelombang radiasi dan ukuran rintangan yang berusaha ditembusnya. Frekuensi rendah lebih mudah melewati objek besar seperti bukit, sementara frekuensi yang lebih tinggi bekerja lebih baik dengan rintangan kecil seperti atap. Ini bisa sangat berguna untuk memblokir gelombang radio menggunakan metode difraksi tepi pisau. Jika gelombang tidak memiliki garis pandang di atas objek, tepi tajam dapat dibuat yang menyebabkan gelombang terhalang dan diarahkan ke tempat siaran seharusnya.