Amputasi anggota tubuh atau bagian tubuh dapat mempengaruhi seseorang baik secara fisik maupun psikologis, sehingga langkah-langkah tertentu harus diambil setelah amputasi untuk memastikan pemulihan yang lengkap. Nyeri harus dikelola, dan pasien harus diajari cara merawat anggota tubuh atau bagian tubuh yang diamputasi. Orang yang peduli pada pasien akan sering memainkan peran penting dalam membantu orang itu merasa dicintai dan mencegahnya tenggelam dalam depresi. Sikap yang baik dan sedikit tekad juga akan membantu pasien mengatasi kehilangan anggota tubuh.
Setelah amputasi, hal pertama yang paling mungkin harus dilakukan seseorang adalah mengatasi rasa sakitnya. Rasa sakit yang dialami seseorang mungkin akibat dari operasi atau mungkin rasa sakit hantu. Phantom pain menggambarkan sensasi nyeri yang muncul dari anggota badan atau bagian tubuh yang diamputasi. Perasaan-perasaan tersebut diakibatkan oleh terpicunya saraf-saraf di otak yang tidak menyadari bahwa bagian tubuh tersebut sudah tidak ada lagi. Sering kali, perasaan ini akan berkurang setelah tunggul sembuh, tetapi terkadang rasa sakit akan tetap ada selama sisa hidup seseorang.
Teknik manajemen nyeri umumnya akan dipilih dan didiskusikan oleh dokter. Ini kemungkinan besar akan mencakup obat-obatan, terapi fisik, stimulasi listrik, dan kontrol aliran darah ke tunggul. Pengobatan nyeri phantom akan tergantung pada penyebab rasa sakit. Seiring dengan manajemen nyeri, dokter kemungkinan besar akan mengajari seseorang bagaimana mencegah terjadinya infeksi juga.
Ketika rasa sakit seseorang terkendali setelah diamputasi, ia biasanya perlu mempertimbangkan masalah psikologis yang dihadapinya dan menentukan cara mengatasinya. Dia mungkin menjadi marah, tertekan, kesepian, bingung, atau takut. Seorang pasien perlu mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang mencintainya dan dapat membantunya melewati masa sulit ini.
Kelompok pendukung juga membantu bagi mereka yang mencoba untuk pulih setelah amputasi. Pasien dapat bertemu orang lain yang sedang mengalami pengalaman perubahan hidup yang sama. Kelompok-kelompok ini akan membantu seseorang menerima kenyataan amputasi dan dapat membantu pasien belajar bagaimana menghadapinya.
Seorang yang diamputasi mungkin perlu mencari layanan psikolog atau pekerja sosial untuk membantunya mengatasi masalah mental yang dia hadapi setelah diamputasi. Konseling dapat ditemukan dalam sesi individu atau kelompok. Dukungan online dan melalui telepon juga tersedia bagi mereka yang mencari bantuan.