Kortisol adalah hormon stres tubuh, dan bertanggung jawab atas respons melawan atau lari alami yang membantu seseorang menentukan apakah akan melawan atau melarikan diri dari ancaman yang dirasakan. Hormon ini, yang dibuat di kelenjar adrenal, adalah hormon yang diperlukan, tetapi kelebihan kortisol dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu. Penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, penurunan kekebalan, osteoporosis, penyakit Cushing, dan kelelahan adrenal semuanya dikaitkan dengan kadar kortisol yang tinggi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar kortisol, seperti mengurangi kafein, makan dengan benar, berolahraga, cukup tidur, dan berlatih teknik relaksasi.
Mengurangi atau, jika mungkin, menghilangkan kafein dikatakan sebagai salah satu cara tercepat untuk mengurangi kadar kortisol. Kopi, soda, dan teh semuanya mengandung kafein tingkat tinggi, yang diperkirakan secara drastis meningkatkan kadar kortisol. Kafein dapat merangsang produksi kortisol, dan satu cangkir kopi dapat meningkatkan kadar kortisol hingga hampir 30 persen.
Makan makanan yang sehat juga sangat penting untuk mengurangi kadar kortisol. Kadar glikemik yang tinggi dalam darah dianggap meningkatkan produksi kortisol, dan diet rendah glikemik dapat membantu mengurangi kadar kortisol. Selain itu, daripada makan dua atau tiga kali dalam porsi besar di siang hari, banyak dokter menyarankan untuk makan lima atau enam kali dalam porsi kecil sepanjang hari. Melewatkan makan juga dapat meningkatkan kadar kortisol dalam darah, karena dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada tubuh.
Olahraga adalah cara lain untuk mengurangi kadar kortisol dalam darah. Ini dapat meningkatkan produksi bahan kimia seperti dopamin dan seratonin, yang telah terbukti menurunkan tingkat depresi dan kecemasan. Namun saat berolahraga, penting untuk tidak berlebihan. Banyak dokter setuju bahwa ketika seseorang mencoba untuk menurunkan kadar kortisol dalam darah, ia harus menjaga latihan dibatasi hingga 30 sampai 60 menit karena latihan yang lebih lama sebenarnya dianggap merangsang produksi kortisol.
Meskipun mungkin tampak mustahil bagi sebagian orang, istirahat yang cukup adalah cara lain untuk membantu mengurangi kadar kortisol. Tubuh yang cukup istirahat lebih mampu menghadapi stres kecil sehari-hari. Mempertahankan siklus tidur yang teratur, dengan waktu tidur dan waktu bangun yang ditetapkan, dapat membantu seseorang untuk tidur dan tetap tertidur.
Karena kortisol dilepaskan selama masa stres, beberapa teknik relaksasi dapat membantu mengurangi kadar kortisol. Meditasi, yoga, latihan pernapasan dalam, atau hobi santai adalah cara yang bagus untuk mengurangi stres dan membantu mempertahankan gaya hidup sehat. Sejumlah waktu tertentu harus disisihkan setiap hari untuk aktivitas santai.