Nilai intrinsik saham adalah ukuran seberapa besar nilai saham tertentu dibandingkan dengan harga pasarnya. Ini adalah konsep penting bagi investor, karena memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi penawaran di pasar dan mengambil keuntungan yang sesuai. Sebenarnya, nilai intrinsik saham dapat diukur dengan berbagai cara, dan seringkali tergantung pada strategi individu yang disukai oleh investor. Sebagian besar metode melibatkan metrik seperti laba per saham dan juga memperhitungkan kinerja masa depan yang diharapkan, sementara pada saat yang sama memasukkan konsep margin of safety, yang mengacu pada jumlah kelonggaran yang dibutuhkan investor antara nilai intrinsik dan harga pasar sebelum membeli saham. .
Dalam banyak kasus, harga pasar saham sebenarnya bisa menyesatkan tentang nilai sebenarnya dari saham tersebut. Ini mungkin memberikan bacaan yang baik tentang situasi saat ini dari perusahaan atau bisnis yang mendasarinya, tetapi mungkin tidak memperhitungkan potensinya di masa depan. Untuk alasan itu, investor mencoba menemukan cara untuk menentukan nilai intrinsik saham, yang memberikan gambaran tentang seberapa berharganya saham tersebut.
Salah satu cara sederhana untuk menentukan nilai intrinsik saham adalah dengan menggunakan laba per saham perusahaan dan mengukurnya terhadap tingkat diskonto. Tingkat diskonto adalah persentase tingkat hasil dari investasi yang pasti seperti obligasi pemerintah. Misalnya, sebuah saham menghasilkan $3 Dolar AS (USD) per saham dan diukur terhadap tingkat diskonto obligasi pemerintah yang menghasilkan pengembalian 5 persen. Dengan membagi 0.05 menjadi $3 USD, nilai intrinsik $60 USD per saham tercapai.
Ini adalah metode paling sederhana untuk menghitung nilai intrinsik saham, dan menghasilkan angka yang dapat dibandingkan dengan harga saat ini untuk menentukan apakah saham tersebut dinilai terlalu rendah atau terlalu mahal. Misalnya, jika saham dari contoh di atas memiliki harga saat ini sebesar $45 USD per saham, maka itu akan menjadi tawar-menawar. Menggunakan laba per saham yang diharapkan untuk tahun-tahun mendatang dapat memberi investor gambaran tentang potensi saham.
Karena tidak ada metode untuk menghitung nilai intrinsik saham yang benar-benar akurat sepanjang waktu karena faktor tidak berwujud, investor sering kali berpegang pada margin keamanan saat menggunakan nilai intrinsik. Ini mewakili perbedaan persentase antara nilai intrinsik dan harga pasar yang disukai investor sebelum menindaklanjuti perhitungannya. Misalnya, seorang investor yang lebih menyukai margin keamanan 50 persen menargetkan saham yang dia tentukan memiliki nilai intrinsik $50 USD per saham. Lima puluh persen dari $50 USD adalah $25 USD, yang berarti investor lebih suka harga pasar saham berada di $25 USD per saham atau lebih rendah sebelum membeli.