Bagaimana Cara Mencegah Kontaminasi Makanan?

Setiap tahun jutaan orang jatuh sakit karena mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Seperti yang dibuktikan oleh jumlah kasus yang dilaporkan setiap tahun, kontaminasi makanan adalah masalah kesehatan yang umum. Mikroba bawaan makanan dapat menyebabkan penyakit seperti mual, muntah, demam, kram perut, dehidrasi, dan diare.

Ada hal-hal sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kejadian pencemaran makanan. Makanan tertentu, terutama unggas, telur, dan daging giling, harus dimasak dengan matang dan sempurna. Banyak dari makanan ini memiliki organisme yang ada di dalamnya saat mentah, yang dapat menyebabkan penyakit jika dikonsumsi. Memasak makanan sepenuhnya umumnya membunuh mikroba yang ada, menjadikannya tidak berbahaya. Penggunaan termometer makanan sangat dianjurkan.

Steak, daging panggang, domba dan daging sapi muda harus dimasak dengan suhu internal setidaknya 145 derajat Fahrenheit (63 derajat Celcius). Daging sapi giling harus dimasak mencapai 160 derajat Fahrenheit (71 derajat Celcius). Cara cepat untuk menentukan apakah daging giling dimasak dengan suhu yang tepat atau tidak adalah dengan memastikan daging dimasak sampai bagian dalamnya tidak lagi berwarna merah muda.

Daging babi dan harus dimasak hingga 160 derajat Fahrenheit (71 derajat Celcius). Ayam dan kalkun harus dimasak dengan suhu internal 180 derajat Fahrenheit (82 derajat Celcius). Telur harus dimasak sampai kuning dan putihnya mengeras.

Selain memasak makanan dengan suhu yang tepat, penting juga untuk menyimpan makanan di lemari es atau didinginkan pada suhu yang tepat. Bakteri dan organisme yang terbawa makanan tumbuh paling cepat pada suhu antara 40 derajat Fahrenheit (4 derajat Celcius) dan 140 derajat Fahrenheit (60 derajat Celcius). Umumnya, makanan yang didinginkan tidak boleh dibiarkan pada suhu kamar selama lebih dari dua jam.

Aspek penting lainnya untuk mencegah kontaminasi makanan adalah dengan memisahkan makanan dari makanan lain yang rentan terhadap kontaminasi. Mikroba berbahaya dapat berpindah dari makanan mentah ke makanan lain ketika piring, pisau, peralatan makan, dan talenan yang sama digunakan lagi, tanpa dicuci. Makanan juga bisa terkontaminasi ketika bersentuhan langsung dengan makanan mentah atau dengan tetesan dari makanan mentah.

Mencuci tangan adalah komponen penting lainnya dalam mencegah kontaminasi makanan. Kontaminasi silang dapat terjadi ketika makanan siap saji ditangani setelah daging mentah dan unggas disentuh. Tangan harus dicuci dengan sabun dan air hangat setidaknya selama dua puluh detik setelah menangani daging mentah, telur, dan makanan laut.

Patogen bawaan makanan juga dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Organisme berbahaya sering ditemukan pada kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk pertanian. Mencuci buah dan sayuran secara menyeluruh sebelum dikonsumsi, dipotong atau dimasak merupakan faktor penting lainnya dalam mencegah penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi makanan.