Dosis bromelain yang dianjurkan adalah 80 hingga 320 miligram, dua hingga tiga kali sehari. Pilih tablet bromelain dengan mempertimbangkan rekomendasi dosis tersebut. Tablet bromelain yang memberikan dosis per tablet lebih tinggi membutuhkan lebih sedikit pil per hari. Namun, seseorang yang ingin mengonsumsi bromelain beberapa kali setiap hari mungkin lebih memilih tablet dengan potensi yang lebih rendah untuk menghindari pemotongan pil. Jumlah pasti bromelain yang direkomendasikan tergantung pada alasan mengonsumsi suplemen.
Tablet bromelain berasal dari enzim pencerna protein yang ditemukan dalam nanas. Nanas memiliki sejarah panjang digunakan untuk mengobati peradangan dan masalah pencernaan. Saat ini, bromelain banyak digunakan untuk mengobati berbagai jenis pembengkakan dan peradangan.
Individu yang menggunakan tablet bromelain untuk mengurangi gejala radang sendi harus mengonsumsi antara 500 dan 2000 mg setiap hari, dibagi menjadi beberapa dosis. Untuk cedera, rekomendasinya adalah 500 mg, empat kali sehari, diminum saat perut kosong. Mereka yang menggunakan bromelain sebagai suplemen pencernaan harus mengambil total 500 mg, dibagi sehingga beberapa diambil setiap kali makan.
Potensi merupakan pertimbangan penting saat membeli tablet bromelain juga. Untuk hasil terbaik, pilih tablet dari sumber terpercaya. Periksa tanggal kedaluwarsa pada wadah sebelum membeli. Simpan tablet jauh dari area di mana mereka akan terkena panas atau kelembaban tinggi, seperti kamar mandi.
Mengambil tablet bromelain dapat mengurangi waktu penyembuhan, nyeri, bengkak, dan memar setelah cedera atau operasi. Ini juga dapat mengurangi peradangan akibat cedera otot, ketegangan, dan keseleo. Bromelain dapat mengurangi lendir dan batuk yang berhubungan dengan infeksi sinus. Ini juga dapat mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh demam.
Bromelain membantu tubuh mencerna protein, yang dapat meredakan mulas dan sakit perut. Dalam kasus ini, bromelain dapat digunakan bersama dengan enzim lain, seperti lipase, yang mencerna lemak, dan amilase, yang mencerna pati. Bromelain mungkin juga memiliki sifat antibakteri yang membantu mengobati diare. Penelitian telah menemukan bahwa bromelain, bila dikombinasikan dengan tripsin dan rutosid, sama efektifnya dalam mengobati nyeri radang sendi seperti obat antiinflamasi nonsteroid yang umumnya direkomendasikan, seperti ibuprofen dan naproxen. Bromelain mungkin juga efektif untuk mengurangi rasa sakit akibat rheumatoid arthritis.
Meskipun bromelain berasal dari nanas, konsentrasinya tidak cukup kuat untuk mencapai tingkat terapeutik melalui konsumsi buahnya saja. Seperti semua suplemen, perawatan harus dilakukan untuk meminimalkan efek samping dan interaksi tablet bromelain. Tidak dianjurkan untuk mengambil bromelain selama lebih dari 10 hari berturut-turut. Efek samping bromelain biasanya ringan, dan termasuk diare, muntah, mual, dan peningkatan perdarahan menstruasi.