Bagaimana cara Memilih Persentase Markup Terbaik?

Persentase markup adalah jumlah uang yang di-markup oleh barang atau produk tertentu sebelum dijual kembali. Barang umumnya datang dari produsen atau produsen utama ke pengecer atau distributor. Pengguna akhir atau konsumen membeli produk dari pengecer. Karena pengecer tidak memproduksi produk dan harus membelinya dari produsen, pengecer mendapat untung hanya jika ia membebankan biaya lebih untuk produk daripada yang ia bayarkan. Jumlah tambahan yang dia bebankan adalah markup dan biasanya didasarkan pada persentase.

Persentase markup biasanya merupakan persentase dari biaya untuk membeli barang tersebut. Misalnya, jika seseorang memiliki persentase markup 50 persen dan membeli item tersebut seharga $10.00 Dolar AS (USD), maka persentasenya akan menjadi 50 persen dari $10.00 atau $5.00 USD. Ini berarti barang tersebut harus dijual seharga $15.00 USD.

Untuk memilih persentase markup terbaik, tentukan terlebih dahulu apakah ada standar industri atau standar di daerah setempat. Markup yang sesuai dapat bervariasi secara dramatis. Beberapa ahli merekomendasikan agar markup ritel ditetapkan sebesar 40 persen dari biaya, sementara yang lain merekomendasikan untuk menetapkan markup hingga 100 persen dari biaya. Banyak akan tergantung pada area di mana toko berada dan barang tersebut dijual. Mungkin ada lebih sedikit markup pada barang yang dijual di toko kelontong, misalnya, daripada markup pada pakaian kelas atas atau barang bermerek mewah, yang biasanya memiliki markup tinggi.

Pabrikan yang menyediakan produk untuk dijual ke pengecer juga dapat membantu menentukan persentase markup terbaik. Jika markup pabrikan diikuti atau harga yang disarankan pabrikan digunakan, maka kemungkinan besar persentase markup akan sejalan dengan apa yang dilakukan pengecer lain. Ini bisa menguntungkan, karena barang yang dijual tidak akan dihargai lebih tinggi dari yang lain di pasar, sementara keuntungan tidak akan hilang karena penetapan harga yang terlalu rendah.

Item tertentu juga dikenal memiliki markup yang sangat tinggi. Misalnya, soda dan minuman keras umumnya memiliki beberapa markup tertinggi di pasar. Ini berarti mereka dapat dibeli dengan harga yang jauh lebih rendah daripada barang yang dijual.