Untuk memilih mode ventilasi terbaik, penting untuk mempertimbangkan kondisi medis yang mendasari pasien, tingkat kesadaran, dan jenis ventilator yang digunakan. Karena mode ventilasi biasanya disesuaikan dengan respons pasien, penilaian pasien yang sedang berlangsung juga perlu diselesaikan. Mode ventilasi juga dapat diubah setelah mendapatkan gas darah arteri, yang membantu mengukur respons fisik orang tersebut terhadap ventilator.
Jenis ventilator yang digunakan harus dipertimbangkan. Banyak jenis ventilator dapat menyediakan beberapa mode ventilasi untuk dipilih, seperti bantuan kontrol, ventilasi wajib intermiten yang disinkronkan (SIMV), dan tekanan jalan napas positif berkelanjutan (CPAP). Tidak semua ventilator akan memiliki opsi untuk semua mode. Misalnya, ventilator portabel mungkin memiliki lebih sedikit pilihan, karena biasanya digunakan jangka pendek untuk transportasi. Ventilator rumah, yang ditujukan untuk penggunaan jangka panjang, mungkin juga tidak memiliki semua mode yang tersedia.
Mode memberikan tingkat dukungan yang berbeda dan dapat memberikan volume udara yang ditetapkan atau tekanan yang ditetapkan ke paru-paru. Dengan tekanan yang disetel, volume dapat berubah. Ketika volume yang ditetapkan disampaikan, tekanan dapat berubah dengan setiap napas. Saat memilih mode ventilasi terbaik, penting untuk mempertimbangkan apa yang perlu dikontrol lebih lanjut, tekanan paru-paru atau volume udara yang masuk ke paru-paru.
Tergantung pada mode ventilasi yang digunakan, berbagai pengaturan ventilator perlu dimulai. Tingkat oksigen diatur dengan semua mode ventilasi. Dalam mode tertentu, tingkat pernapasan juga diatur. Kecepatan di mana bagian inspirasi dari napas disampaikan juga dapat diatur.
Tingkat kesadaran pasien juga harus menjadi faktor dalam memilih mode ventilasi terbaik. Beberapa mode membuatnya lebih nyaman bagi pasien untuk bernapas ketika dia benar-benar terjaga. Jika pasien tidak dapat bernapas sendiri, mode yang memberikan dukungan penuh diperlukan. Mode seperti SIMV juga dapat dipilih di mana mesin memberikan napas yang diatur, tetapi pasien juga memulai napas sendiri. Cara ini mungkin yang terbaik jika pasien tidak sepenuhnya sadar, tetapi tidak sepenuhnya koma atau dibius.
Ketika pasien lebih terjaga dan memulai napas sendiri, mode seperti CPAP harus dipertimbangkan. Selama mode ventilasi CPAP, sejumlah napas tidak diberikan. Pasien melakukan semua pernapasan sendiri. Hanya tingkat dukungan tekanan dan oksigen yang diberikan. CPAP sering digunakan saat pasien disapih dari ventilator.