Sebelum penggunaan elastis, jenis bordir atau jahitan yang disebut smocking digunakan untuk membuat kain berkumpul yang memiliki kemampuan untuk meregang. Sementara sebagian besar gaya bordir murni dekoratif, smocking malah paling sering ditemukan utilitarian. Teknik smocking digunakan pada banyak jenis pakaian yang terbuat dari berbagai jenis kain. Satu-satunya prasyarat yang tak terbantahkan untuk kain smocking adalah kain itu harus bisa dikumpulkan.
Awalnya, kain smocking adalah bahan serbaguna yang berat, karena pakaian pertama dengan jenis jahitan ini dikenakan oleh para pekerja. Namun, karena tekniknya menjadi lebih populer dan lebih rumit, kain smocking pilihan berkembang menjadi bahan berkualitas lebih tinggi. Kain-kain ini termasuk sutra, kasmir, dan krep de chine, di antara sejumlah lainnya.
Pilihan terbaik saat memilih kain untuk smocking adalah yang ringan. Kain yang lebih berat cenderung tidak berkumpul juga. Semakin konsisten dan semakin halus pengumpulannya, yang akan dihasilkan oleh kain smocking yang lebih ringan, smocking yang dilakukan akan terlihat lebih menyenangkan dan profesional.
Tenunan kain smocking sama pentingnya dengan beratnya. Tenunan adalah pola yang dihasilkan oleh benang dan serat yang digunakan untuk membuat kain. Tenunan kain harus yang stabil, bukan yang memiliki jenis variasi, misalnya seperti anyaman keranjang.
Smocking, manipulasi kain halus yang menggunakan pengumpul, populer untuk pakaian anak-anak, termasuk topi dan gaun pinafore gadis kecil. Jenis bahan smocking yang paling sering dipilih untuk jenis pakaian ini adalah katun ringan, motif kotak, dan taffeta. Untuk kap mesin, seringkali bahan smocking yang lebih ringan dipilih karena alasan kenyamanan, tetapi kain yang lebih berat dan kaku juga dapat digunakan.
Kebangkitan heirloom smocking terlihat pada akhir 1970-an. Dengan popularitas tampilan padang rumput, orang-orang tertarik untuk mempelajari teknik kuno ini. Dengan ini muncul kebutuhan yang meningkat untuk bahan smocking, dan juga ditemukan generasi baru yang mau mencoba teknik pada kain yang sebelumnya tidak digunakan untuk tujuan ini. Sementara semua jenis kain yang dapat dikumpulkan dapat digunakan sebagai kain smocking, jenis kain yang paling umum digunakan dalam smocking pusaka adalah sutra dan batist Swiss dan kain tenunan ringan berkualitas baik lainnya.