Bagaimana Alexander Agung Menaklukkan Dunia Kuno?

Alexander Agung, penguasa kerajaan Yunani kuno Makedonia, membangun salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah dunia kuno. Terlepas dari status legendarisnya, Alexander jelas tidak abadi, dan dia mengandalkan bentuk perlindungan khusus selama banyak kampanye militernya: linothorax. Seolah-olah pakaian yang cukup tipis dan ringan yang terbuat dari linen laminasi, linothorax ternyata merupakan jenis baju besi yang ideal untuk pertempuran kuno, menurut penelitian cermat yang diselesaikan oleh seorang profesor dan mahasiswa di University of Wisconsin-Green Bay. Mereka membuat faksimili linothorax, berdasarkan gambar baju besi dari karya seni kuno, dan menemukan bahwa linothorax setebal 12 milimeter (47 inci) sudah cukup untuk menghentikan panah yang ditembakkan ke pemakainya agar tidak menembus kulit. Pakaian yang tampaknya sederhana ini juga menawarkan lebih banyak kemampuan manuver dan kenyamanan daripada jenis perlindungan lainnya (yaitu pelindung logam), yang berarti bahwa Alexander hampir selalu selangkah lebih maju dari musuh-musuhnya.

Apa yang membuat Alexander begitu hebat:

Alexander Agung memenangkan pertempuran pertamanya pada usia 18, kemudian mengandalkan kecepatan dan kejutan untuk mengalahkan tentara dan membangun kerajaannya.
Satu-satunya kekalahan Alexander Agung datang ketika dia tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal pada usia muda 32 tahun; penyebab pastinya tidak pernah ditentukan.
Alexander Agung menamai lusinan kota dengan namanya sendiri dan satu kota dengan nama kuda kesayangannya, Bucephalus, yang selalu ia kendarai untuk berperang.