Kurang dari 10 persen lautan di bumi telah dieksplorasi secara menyeluruh. Namun, menggunakan kapal penelitian dan kapal selam untuk memetakan data seperti suhu laut, salinitas dan tingkat oksigen adalah proposisi yang mahal.
Tapi ada ubur-ubur di mana-mana, para insinyur di Caltech dan Stanford University beralasan, jadi mengapa tidak menggunakannya untuk mengumpulkan informasi tentang lautan? Awal tahun ini, para peneliti menemukan bahwa mereka dapat mempercepat ubur-ubur yang bergerak lambat dengan melengkapi mereka dengan perangkat prostetik kecil yang membantu mereka berenang lebih cepat dan lebih efisien — menjadikannya lebih efektif daripada robot renang.
Meskipun eksplorasi ubur-ubur dan pengumpulan informasi sebagian besar masih merupakan prospek teoretis, langkah selanjutnya adalah mengembangkan sistem yang memandu ubur-ubur ke arah tertentu dan memungkinkan mereka merespons sinyal.
Penjelajah ubur-ubur:
Ubur-ubur menggunakan gerakan berdenyut untuk mendorong diri mereka ke depan, melambaikan tentakel mereka untuk bergerak — biasanya untuk menangkap mangsa. Perangkat Caltech menggunakan impuls listrik, mirip dengan bagaimana alat pacu jantung mengatur detak jantung seseorang.
Perangkat ini berdiameter sekitar dua sentimeter dan dilekatkan pada ubur-ubur dengan duri kayu. Para peneliti berhati-hati untuk tidak menyakiti atau membuat hewan stres, yang terbukti saat mereka mengeluarkan lendir.
Para peneliti menemukan bahwa “ubur-ubur memiliki kemampuan yang belum dimanfaatkan untuk berenang lebih cepat dan lebih efisien. Mereka biasanya tidak punya alasan untuk melakukannya.”