Apakah Tenggorokan Kering Merupakan Gejala Penyakit?

Tenggorokan kering adalah keluhan medis yang umum, tetapi tidak selalu merupakan akibat dari suatu penyakit. Terkadang tenggorokan yang kering mungkin hanya merupakan cerminan dari hidup di lingkungan yang sangat kering atau terjadi karena paparan udara dingin. Situasi mana pun dapat membuat tenggorokan terasa kering. Kondisi ini mungkin lebih terlihat selama bulan-bulan musim dingin, ketika penggunaan pemanas dalam ruangan meningkatkan jumlah udara kering di rumah.

Segala sesuatu yang dikonsumsi harus melewati tenggorokan, dan karena itu menentukan penyebabnya mungkin termasuk memeriksa apa yang dimakan atau diminum seseorang. Zat diuretik sering dikaitkan dengan tenggorokan kering. Diuretik seperti kafein dan alkohol meningkatkan buang air kecil, menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air dan terkadang menyebabkan tenggorokan kering. Sejumlah obat juga dapat menyebabkan kekeringan di tenggorokan.

Salah satu penyebab tenggorokan kering yang sering terjadi adalah iritasi. Bernapas melalui mulut alih-alih hidung saat tidur atau hanya tidur dengan mulut terbuka dapat membuat tenggorokan terkena udara kering. Udara kering ini mengiritasi selaput di tenggorokan dan dapat membuat mereka dehidrasi. Asap tembakau, debu, dan polutan lain di udara juga dapat menyebabkan iritasi, yang menyebabkan tenggorokan kering atau gatal. Umumnya, orang yang menderita tenggorokan kering karena iritasi akan menyadari bahwa masalahnya lebih buruk di pagi hari.

Namun, dalam beberapa situasi, tenggorokan kering yang terkait dengan iritasi dapat mengindikasikan penyakit yang mendasarinya. Misalnya, individu yang menderita apnea tidur obstruktif, sejenis gangguan tidur di mana penghalang fisik menghalangi jalan napas, mungkin merasakan tenggorokan kering dan kasar setelah bangun tidur. Dengan kondisi ini, sejumlah gejala lain biasanya dapat diidentifikasi, termasuk mendengkur keras, jeda singkat dalam bernapas, dan merasa lelah sepanjang hari. Selain itu, penggunaan terapi continuous positive airway pressure (CPAP) terkadang dapat menyebabkan tenggorokan menjadi kering. Mesin CPAP mendorong udara ke saluran napas untuk mencegah terjadinya jeda dalam pernapasan, dan untuk beberapa individu, udara paksa dapat mengering.

Biasanya tenggorokan yang kering lebih cenderung menjadi gejala penyakit bila terjadi bersamaan dengan gejala lainnya. Misalnya, individu dengan demam atau alergi mungkin melihat berbagai gejala selain kekeringan di tenggorokan, termasuk bersin, pilek, dan post nasal drip. Laringitis, gangguan yang melibatkan peradangan pita suara, mungkin juga melibatkan tenggorokan yang kering. Gejala tambahan yang dapat terjadi dengan kondisi ini dapat mencakup batuk kering, suara serak, dan nyeri saat menelan.

Terlepas dari penyebabnya, beberapa metode pengobatan dapat memiliki daya tarik universal. Untuk perawatan tenggorokan kering di rumah, meningkatkan jumlah cairan yang dikonsumsi dapat membantu menghentikan iritasi. Menyeruput air sepanjang hari dapat membantu hidrasi, sementara teh herbal yang dicampur dengan madu dapat memberikan kelegaan yang menenangkan. Menjaga mulut tetap terisi dengan mengisap obat batuk atau mengunyah permen karet mendorong produksi air liur sehingga tenggorokan tetap lembab. Menggunakan pelembab udara di malam hari juga dapat membantu menjaga kelembapan udara dan mencegah kekeringan yang terjadi saat tidur.

Kemampuan untuk menentukan apakah tenggorokan kering disebabkan oleh suatu penyakit mungkin tidak selalu memungkinkan. Untuk kekeringan terus-menerus, terjadi dengan gejala mengkhawatirkan lainnya seperti demam tinggi, atau bila penyebab yang mendasari tidak diketahui, kunjungan ke profesional medis mungkin diperlukan. Dalam beberapa kasus, seperti dugaan sleep apnea, kunjungan ke otolaryngologist mungkin diperlukan. Dokter telinga hidung dan tenggorokan ini biasanya memiliki spesialisasi yang diperlukan untuk memahami penyebab tenggorokan kering dan menemukan pilihan pengobatan yang tepat.