Apakah Podiatris adalah Dokter?

Podiatris adalah seorang dokter dengan pendidikan sekolah kedokteran dalam mendiagnosis dan mengobati masalah kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah. Kualifikasi perizinan berbeda-beda di setiap lokasi, tetapi selain memiliki gelar Doktor Kedokteran Podiatrik (DPM), orang ini sering diharapkan memiliki dua tahun residensi pascadoktoral. Di AS, pendidikan lanjutan biasanya diperlukan oleh ahli penyakit kaki untuk memenuhi persyaratan perpanjangan lisensi negara bagian.

Spesialis podiatrik dalam perawatan primer, ortopedi, dan bedah podiatrik harus memiliki sertifikasi dewan. Meskipun sertifikasi dewan bukan merupakan indikator tingkat keterampilan dokter yang tepat, sertifikasi memastikan bahwa profesional medis telah lulus semua ujian dan menyelesaikan periode residensi yang disyaratkan. Ahli penyakit kaki perawatan primer bekerja di lingkungan praktik keluarga, sementara ahli ortopedi meresepkan perangkat pendukung untuk kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah. Ahli bedah podiatrik melakukan operasi pada kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah, seperti bedah rekonstruksi pada pasien rematik untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas.

Masuk ke perguruan tinggi kedokteran podiatrik biasanya membutuhkan gelar sarjana. Skor yang dapat diterima pada ujian masuk sekolah kedokteran seperti Medical College Admissions Test® (MCAT®) juga diperlukan. Tujuh sekolah podiatrik terakreditasi di Amerika Serikat berlokasi di California, Florida, Iowa, Illinois, New York, Ohio, dan Pennsylvania.

Kurikulum yang tercakup dalam dua tahun pertama di sebuah perguruan tinggi kedokteran podiatrik sebanding dengan banyak sekolah kedokteran lainnya. Kelas inti meliputi ilmu-ilmu umum seperti anatomi, kimia, farmakologi, dan patologi. Rotasi klinis mengambil sebagian besar tahun ketiga dan keempat, dan mereka memberikan pelatihan dalam mengambil sejarah podiatrik, melakukan pemeriksaan, menafsirkan hasil tes, dan membuat diagnosis yang benar.

Dokter yang merawat kaki sering mengatasi masalah seperti masalah kaki diabetik dan lecet. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang disebut neuropati perifer, yang membuat kaki mati rasa. Perawatan medis profesional secara teratur diperlukan karena pasien diabetes dengan kerusakan saraf mungkin tidak merasakan sakit atau indikasi lain dari cedera atau infeksi pada kaki. Lepuh tercipta karena gesekan, dan lepuh yang pecah merupakan jalan masuk bagi bakteri, sehingga krim antibiotik harus digunakan untuk mencegah infeksi. Bantalan perban moleskin di tempat-tempat yang lembut serta memakai kaus kaki yang berat biasanya bekerja dengan baik dalam mencegah lecet pada telapak kaki.