Sebuah studi oleh Cornell University menemukan bahwa juri sekitar 20 persen lebih mungkin untuk menghukum penjahat yang tidak menarik daripada yang menarik. Juri juga cenderung merekomendasikan hukuman yang lebih lama untuk terdakwa yang tidak menarik — rata-rata, hingga 22 bulan lebih lama.
Lebih lanjut tentang pengaruh pada juri:
Studi yang sama menemukan bahwa juri biasanya dapat dibagi menjadi dua kelompok, pemikir rasional dan pemikir pengalaman. Meskipun kedua kelompok memperlakukan terdakwa yang menarik dengan cara yang hampir sama, para pemikir pengalaman jauh lebih keras terhadap terdakwa yang tidak menarik.
Mengingat data dalam penelitian ini, peneliti percaya bahwa bias yang sama berlaku untuk hakim juga, karena penelitian lain menunjukkan bahwa ada sekitar 80 persen korelasi antara putusan juri dan putusan hakim.
Pengaruh potensial lain yang diuji studi ini adalah kehadiran di gereja, kecanduan obat-obatan, berada di daftar dekan di universitas atau mengumpulkan kesejahteraan. Meskipun juri sedikit lebih positif terhadap para terdakwa yang menghadiri gereja atau berada di daftar dekan, mereka jauh lebih negatif terhadap mereka yang mengumpulkan kesejahteraan atau memiliki kecanduan narkoba.