Apakah Penulis “Catcher in the Rye” JD Salinger Benar-benar Seorang Pertapa?

Dalam imajinasi publik, penulis The Catcher in the Rye JD Salinger bergabung dengan sesama penulis Thomas Pynchon dan Emily Dickinson dalam keinginannya untuk menyendiri. Tetapi menurut surat kepada seorang teman yang dirilis setelah kematian Salinger, kehidupan pribadi penulis jauh lebih menarik daripada yang diharapkan dari seorang pertapa. Salinger menulis bahwa dia senang melakukan tur bus ke Air Terjun Niagara, bekerja di kebun sayurnya, dan bahkan membuat kebiasaan memesan Whoppers di Burger King, yang dia gambarkan sebagai “lebih baik daripada hanya bisa dimakan.” Surat-surat itu, yang ditulis untuk teman lama Salinger, Donald Hartog dan dirilis oleh putri Hartog, menunjukkan Salinger sebagai pria biasa yang tidak ingin mendapat perhatian media. Tapi dia tidak benar-benar bersembunyi dalam kegelapan di lotengnya. Sebagai gantinya, dia menonton televisi — terutama Upstairs Downstairs — dan mengikuti karir bintang tenis Inggris Tim Henman. 50 surat Salinger dan empat kartu pos untuk Hartog sekarang tersedia untuk umum melalui University of East Anglia di Norwich, Inggris.

Informasi penting tentang Salinger:

Salinger menulis beberapa The Catcher in the Rye saat bertugas di Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II.
Sebelum Charlie Chaplin menikahinya, Oona O’Neill — putri penulis drama Eugene O’Neill — berkencan dengan Salinger.
Salinger menolak perhatian media ketika Catcher menjadi hit, tetapi dia memberikan satu wawancara kepada reporter sekolah menengah.