Apakah Menaikkan Upah Minimum Menyebabkan Inflasi?

Tidak selalu mudah untuk mendapatkan informasi yang objektif dalam hal isu politik seperti menaikkan upah minimum federal. Para pendukung dan kritikus sama-sama cenderung memperkuat posisi mereka dengan menerbitkan pendapat para ekonom yang memiliki kecenderungan politik yang sama. Apakah menaikkannya memiliki efek terukur pada perekonomian lainnya, termasuk masalah inflasi? Ya. Dapatkah kenaikan tingkat inflasi dikaitkan langsung dengan kenaikan upah minimum? Belum tentu. Kedua sisi perdebatan memang menyajikan argumen persuasif, tetapi argumen ini mungkin didasarkan pada asumsi yang miring atau murni teoretis.

Ada hubungan antara penetapan upah minimum yang baru dan inflasi, tetapi ini lebih merupakan kereta sebelum situasi kuda. Banyak pendukung kenaikan upah minimum federal mendukung gagasan untuk mencocokkan upah dasar baru dengan tingkat inflasi saat ini, sebuah proses yang dikenal sebagai pengindeksan. Dengan melakukan ini, para pendukung percaya daya belanja riil penerima upah juga akan meningkat. Ketika kenaikan upah tidak mengikuti inflasi, yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, gaji pekerja mungkin menjadi sedikit lebih besar tetapi harga barang dan jasa yang melambung sebenarnya mengurangi daya beli dari kenaikan itu.

Jadi kita tahu bahwa inflasi dapat berdampak buruk pada daya beli riil, tetapi apakah kenaikan upah minimum menyebabkan inflasi? Iya dan tidak. Dari sudut pandang ekonomi, inflasi dapat disebabkan oleh sejumlah biaya produksi baru atau peningkatan, termasuk kenaikan upah pekerja. Jika sebuah perusahaan harus meningkatkan jumlah yang ia bayarkan kepada pekerjanya beberapa dolar, jelas ada beban baru yang harus diserap oleh perusahaan sebagai biaya penggunaan tenaga kerja manusia atau dibebankan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi.

Para ekonom menyebut fenomena ini sebagai inflasi dorongan biaya. Kenaikan upah minimum federal memang menciptakan peningkatan biaya produksi, yang kemudian mengakibatkan harga yang melambung bagi konsumen. Tetapi kritik terhadap argumen inflasi dorongan biaya menunjukkan bahwa perusahaan selalu dapat menyesuaikan tenaga kerja mereka untuk mengimbangi kenaikan yang diamanatkan. Tidak selalu perlu bagi perusahaan untuk memaksakan biaya tenaga kerja yang dibayar lebih tinggi ke konsumen. Menaikkan upah minimum dapat menciptakan tonjolan sementara atau artifisial dalam tingkat inflasi, tetapi juga dapat meningkatkan pajak perusahaan atau kekurangan bahan mentah.

Singkatnya, banyak pendukung kenaikan gaji menganggap filosofi bahwa pasang naik mengangkat semua perahu. Setiap kali pekerja berupah minimum menerima kenaikan gaji yang dibawa pulang, pekerja yang dibayar lebih tinggi juga cenderung menerima kenaikan gaji yang sama. Laju inflasi dipengaruhi oleh begitu banyak faktor ekonomi sehingga menyalahkan satu elemen tampaknya sangat picik.