Apakah orang harus menyebut tuli sebagai cacat atau tidak adalah pertanyaan yang sangat diperdebatkan dengan dua pandangan utama yang berlawanan. Banyak orang berpendapat bahwa ketulian jelas merupakan kecacatan; seringkali merupakan akibat dari kerusakan permanen pada telinga dan dapat secara signifikan mengurangi kualitas hidup seseorang. Sebagian orang, terutama penyandang tunarungu, berpendapat bahwa ketulian bukanlah disabilitas karena anggota komunitas tunarungu memiliki bahasa sendiri-sendiri. Bagi mereka, menyebut tunarungu sebagai disabilitas sama dengan mengatakan seseorang cacat karena tidak berbicara dalam bahasa yang sama dengan orang lain. Mereka tidak merasa cacat atau terhalang oleh ketulian mereka, dan mungkin dihina dengan istilah-istilah seperti “cacat pendengaran” atau “tunarungu”.
Argumen kontra terhadap gagasan bahwa bahasa isyarat hanyalah bahasa lain sering kali bahwa orang tuli tidak dapat belajar bahasa baru. Seseorang yang berbicara bahasa Prancis di daerah di mana kebanyakan orang berbicara bahasa Inggris akhirnya dapat mengambil bahasa Inggris untuk berkomunikasi lebih baik dengan penutur bahasa Inggris. Sering diperdebatkan bahwa karena seorang tunarungu tidak dapat, misalnya, belajar bahasa Inggris atau Prancis sebagai bahasa lisan, argumen bahwa bahasa isyarat hanyalah bahasa lain dan ketulian bukanlah disabilitas menjadi berantakan. Argumen ini berlaku untuk orang tuli yang bisa berbicara bahasa, karena kemungkinan besar mereka tidak bisa belajar bahasa baru.
Namun, faktanya tetap bahwa banyak orang tuli tidak merasa cacat dengan cara apa pun dan percaya bahwa mereka menjalani kehidupan yang sama tanpa hambatan dan memuaskan seperti mereka yang dapat mendengar. Bahkan, beberapa orang tuli bersikeras bahwa ketulian adalah anugerah yang memperkaya kehidupan mereka sehari-hari. Bagi orang-orang yang menganut keyakinan ini, rasa kasihan atau desakan bahwa tuli adalah disabilitas bisa sangat menghina. Keyakinan ini sering kali paling kuat pada orang yang terlahir tuli, daripada orang yang menderita cedera atau mengembangkan kondisi yang akhirnya menyebabkan ketulian.
Definisi kamus disabilitas adalah “diskualifikasi, pembatasan, atau kerugian”, yang mungkin tidak berlaku untuk ketulian pada semua orang. Ketulian secara hukum dianggap sebagai kecacatan di banyak bidang, tetapi dapat dikatakan bahwa beberapa undang-undang sudah ketinggalan zaman atau terlalu bersimpati kepada orang-orang yang berbeda. Bagi sebagian orang, menyebut tuli sebagai disabilitas adalah hal yang wajar; bagi orang lain, menyebut tuli sebagai disabilitas adalah penghinaan bodoh dari mereka yang belum menjelajahi dunia dan komunitas tunarungu.