Apakah Kentang Goreng Berbahaya bagi Kesehatan Saya?

Kentang goreng mungkin enak, tetapi dokter telah lama memperingatkan agar tidak terlalu sering mengonsumsinya karena dosis natrium dan lemak jenuhnya yang tinggi. Bagi para pelaku diet, sudah lama menjadi hal yang terlarang. Sekarang mungkin ada lebih banyak alasan, berdasarkan laporan tahun 2005, untuk memilih alternatif yang lebih sehat daripada kentang goreng.

Pada akhir 2005, sebuah studi survei oleh beberapa rumah sakit wanita, Harvard, dan Universitas Brigham Young mengevaluasi perawat yang telah mengonsumsi kentang goreng setidaknya sekali seminggu selama masa kanak-kanak. Perawat yang memakannya setiap minggu 27% lebih mungkin mengembangkan kanker payudara saat dewasa.

Meskipun penelitian ini tidak mencakup semua, karena hanya mempelajari satu populasi, hal itu membuat orang menyimpulkan bahwa kentang goreng dapat menimbulkan risiko tambahan untuk mengembangkan salah satu kanker yang paling sulit dan mengubah hidup. Sebagai tanggapan, banyak perusahaan makanan cepat saji mulai menawarkan alternatif, seperti porsi buah atau sayuran.

Studi ini tidak menyarankan bahwa semua “makanan terlarang” menimbulkan potensi risiko yang sama. Wanita yang makan hot dog atau es krim, menurut survei ini, ditemukan tidak memiliki risiko tambahan untuk mengembangkan kanker payudara.

Sebuah penelitian serupa yang dilakukan di Swedia pada tahun 2002 menunjukkan bahwa memanaskan makanan bertepung tertentu, seperti kentang atau roti, cenderung menghasilkan bahan kimia yang disebut akrilamida, yang dianggap sebagai zat penyebab kanker. Kentang goreng dan keripik kentang sangat tinggi zat ini, sehingga memberikan hubungan potensial antara kentang goreng dan kanker. Penelitian, yang mencakup sampel acak, tidak cukup luas untuk menjamin penghapusan produk tersebut dari pasar.

Selain itu, bahan kimia tampaknya ada baik kentang dipanggang atau digoreng. Hal ini menunjukkan bahwa orang mungkin masih berisiko lebih tinggi jika mereka memilih kentang goreng atau kentang panggang daripada satu porsi kentang goreng.

Pada tahun 2006, American Journal of Clinical Nutrition lebih lanjut menyimpulkan bahwa kentang dan kentang goreng tampaknya menyebabkan peningkatan risiko dalam pengembangan diabetes tipe II. Risikonya lebih tinggi di antara wanita yang sudah mengalami obesitas.

Semua studi gabungan ini menunjukkan bahwa kentang dan kentang goreng khususnya mungkin bukan pilihan nutrisi yang baik dan harus dimakan dengan hemat. Penelitian lain menunjukkan bahwa makanan bertepung seperti kentang panggang memang memiliki beberapa manfaat kesehatan. Dalam semua kasus, tampaknya makan makanan yang bervariasi, dengan sedikit pengulangan makanan yang berpotensi berbahaya, adalah yang paling penting.