Apakah Kebangkitan Besar Kedua?

Kebangkitan Besar Kedua adalah periode kebangkitan agama di Amerika Serikat antara tahun 1790 dan 1840-an. Ini mengikuti Kebangkitan Besar Pertama Amerika kolonial. Ciri-ciri periode ini meliputi pertobatan yang meluas, peningkatan aktivitas gereja, aktivisme sosial, dan munculnya denominasi Kristen baru. Periode ini dianggap telah berakhir dengan Perang Saudara Amerika, meskipun warisannya berlanjut hingga hari ini.

Sebagai tanggapan terhadap penyimpangan yang dirasakan dalam pengabdian keagamaan setelah Zaman Pencerahan, sejumlah pengkhotbah memicu Kebangkitan Besar Pertama di koloni-koloni Amerika. Khotbah pengkhotbah Jonathan Edwards “Pendosa di Tangan Tuhan yang Marah”, misalnya, menekankan bahwa Tuhan dapat melemparkan orang jahat ke neraka kapan saja. Pengkhotbah lain bergabung dengan Edwards pada tahun 1730-an dan 1740-an dalam menyampaikan khotbah dengan gambaran yang jelas kepada khalayak luas. Gaya khotbah mereka yang menghubungkan secara emosional dengan orang-orang biasa, alih-alih mengedepankan argumen teologis, banyak ditiru. Istilah “Kebangkitan Besar” ditentang, tetapi sebagian besar setuju bahwa aktivitas gereja meningkat di banyak daerah selama waktu ini.

Aktivisme sosial, terutama di negara bagian utara, merupakan bagian integral dari Kebangkitan Besar Kedua. Pendukung gerakan kesederhanaan mengkritik berbagai efek peran alkohol dalam kehidupan publik. Aktivis lain mulai mendorong hak-hak perempuan, termasuk hak untuk memilih, selama periode ini. Yang lain lagi mendorong reformasi penjara. Akhirnya, para abolisionis berkumpul di sekitar masalah perbudakan dan menyerukan diakhirinya perbudakan di Amerika Serikat.

Kebangkitan Besar Kedua juga merupakan periode yang melihat berdirinya banyak denominasi Kristen baru. Setelah Revolusi Amerika, banyak yang menginginkan kemerdekaan agama serta kemerdekaan politik dari Eropa. Mereka menafsirkan pembentukan komunitas di tanah Amerika baru sebagai kesempatan untuk membentuk gereja yang bebas dari korupsi Eropa. Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, umumnya dikenal sebagai Gereja Mormon, menelusuri asal-usulnya hingga Kebangkitan Besar Kedua. Demikian pula, Baptis dan Shaker berkembang secara signifikan selama periode ini.

Sejarah Amerika secara signifikan dipengaruhi oleh Kebangkitan Besar Kedua. Penguatan abolisionisme meningkatkan ketegangan antara negara bagian utara dan selatan, yang memuncak dalam Perang Saudara Amerika. Perkembangan gerakan kesederhanaan akhirnya menghasilkan amandemen konstitusi yang melarang pembuatan, penjualan, dan pengangkutan alkohol. Beberapa sejarawan mengidentifikasi Kebangkitan Besar Ketiga yang menambahkan pekerjaan misionaris internasional ke bentuk-bentuk lain dari aktivitas keagamaan yang terlihat pada fase-fase awal Kebangunan Besar yang lebih luas.