Wacana media dapat dipahami secara luas sebagai cara apa pun di mana media — termasuk outlet berita, penerbit, dan lainnya — membingkai isu-isu tertentu dan menghasilkan diskusi di antara publik. Dalam beberapa hal, semua media memajukan semacam wacana hanya sebagai fungsi dari sifat esensialnya. Cara lain untuk mengatakan ini adalah bahwa media tidak akan menjadi media jika tidak menyebarkan informasi dengan kemiringan tertentu atau melalui lensa tertentu. Memecah jenis tertentu bisa menjadi tantangan, tetapi seringkali paling mudah untuk dipikirkan dalam hal kategori luas. Jenis publikasi adalah satu; outlet media yang berbeda menerbitkan dan menyebarluaskan karya mereka dengan cara yang berbeda, dari volume cetak dan blog online hingga siaran radio dan televisi. Membedakan berdasarkan media tertulis atau lisan terkadang juga bersifat instruktif. Sarjana lain melihat wacana dalam hal efeknya pada masyarakat yang lebih besar, atau mempelajarinya berdasarkan prinsip panduan atau etos yang lebih besar dari reporter dan pesertanya. Sebagian besar diskusi tentu bersifat regional, dan sangat bergantung pada kebiasaan dan tradisi yang berlaku baik dari pemain media maupun konsumen informasi.
Memahami Wacana Secara Umum
Wacana itu sendiri dapat dipahami dalam beberapa cara yang berbeda. Untuk satu, itu mungkin hanya merujuk pada cara di mana individu dan kelompok berkomunikasi. Namun, pada tingkat yang lebih dalam, ia dapat melambangkan sistem pemikiran dan keyakinan yang menentukan bagaimana individu memahami dan menafsirkan dunia. Wacana yang digerakkan oleh media dalam pengertian pertama akan mencakup berbagai saluran yang digunakan individu dalam media, seperti surat kabar dan majalah, televisi, radio, dan Internet. Jika wacana dipahami sebagai keyakinan yang memandu keluaran media, maka prinsip-prinsip seperti objektivitas atau bias ideologis mungkin menggambarkannya dengan paling baik.
Individu menyaring peristiwa dan kejadian lokal melalui berbagai lensa; beberapa di antaranya ditentukan oleh pengalaman pribadi, tetapi sebagian besar juga didorong oleh cara informasi itu disajikan kepada mereka pada awalnya. Ini dapat mencakup isyarat halus atau penekanan pada detail tertentu, dan bahkan dapat mencakup hal-hal seperti nada suara dan pilihan kata. Sarana pengiriman sangat penting.
Media Berdasarkan Area Subjek
Salah satu cara termudah untuk membedakan jenis wacana media adalah dengan memecahnya berdasarkan materi pelajaran. Beberapa cerita atau percakapan mungkin mempertimbangkan masalah dari sudut pandang politik, di mana faktor kompleks yang membentuk pengambilan keputusan sosial lazim. Orang lain mungkin beroperasi dari sudut pandang berbasis keuangan, atau ekonomi. Rubrik yang berbeda sering digunakan untuk melaporkan kehidupan selebritas populer dan berita yang menarik minat manusia.
Komunikasi Tertulis dan Lisan
Dalam memahami wacana media sebagai berbagai sarana komunikasi, biasanya dibagi menjadi dua bidang besar: tertulis dan lisan. Beberapa contoh teks tertulis antara lain surat kabar dan majalah. Artikel yang ditemukan dalam publikasi ini adalah contoh wacana individu, dan iklan juga dapat dianggap sebagai bentuk. Radio dan televisi, di sisi lain, terutama mengandalkan pidato lisan, seperti siaran berita, meskipun outlet televisi sering menggunakan taktik visual seperti pengambilan gambar lokasi dan wawancara lokasi.
Wacana Inkonvensional atau Non-Tradisional
Sarjana modern sering mengelompokkan media online ke dalam kategorinya sendiri, sering kali di bawah spanduk “tidak konvensional” atau “nontradisional”. Beberapa juga menyebutnya lebih luas sebagai “media baru.” Wacana yang terjadi di sini seringkali sangat penting sebagian karena bagaimana membedakannya dari bentuk-bentuk publikasi yang lebih familiar. Ini sering terjadi secara real time, dan memiliki kemampuan untuk mentransmisikan ke audiens global hampir secara instan. Permintaan sering kali lebih cepat daripada gaya, dan laporan semacam ini sering kali tidak diedit dan ditinjau dengan cermat yang merupakan ciri khas dari outlet yang lebih tradisional.
Komunikasi media online sering juga menyambut — dan terkadang didorong oleh — partisipasi dari masyarakat luas. Ini sering dikenal sebagai “konten buatan pengguna”, dan dapat mencakup apa saja mulai dari komentar hingga video tambahan dan penilaian pribadi. Dalam skenario semacam ini, wacana sering terlihat sangat cair, dan seringkali sangat mencerminkan adat istiadat dan sentimen orang-orang yang berpartisipasi.
Efek pada Masyarakat yang Lebih Besar
Wacana media juga dapat dilihat sebagai efek presentasi media terhadap masyarakat yang lebih luas. Keyakinan sosial dan pribadi dapat memengaruhi semantik, atau pilihan kata, dari artikel tertentu, misalnya. Distributor media mungkin juga menggunakan faktor-faktor seperti nada untuk memiringkan informasi untuk efek tertentu pada khalayak. Media politik sering mengembangkan wacana yang mendukung prinsip-prinsip konservatif atau liberal berdasarkan cita-cita wartawan mereka atau penunjukan pendukung keuangan mereka.
Guiding Principles
Banyak prinsip dan cita-cita yang mengatur bagaimana media didistribusikan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Di beberapa tempat, kelompok ideologis menggunakan media untuk mempromosikan sudut pandang tertentu. Jika outlet media lebih berorientasi pada opini daripada berbasis fakta, jenis wacana ini mungkin lazim. Jenis wacana lainnya adalah menilai objektivitas dalam pengumpulan dan penyebaran berita, di mana media menyampaikan informasi tanpa prasangka atau bias. Pendekatan ini mungkin menyajikan informasi secara menyeluruh dan dengan bukti pendukung yang cukup sambil mengeluarkan fakta meskipun tidak relevan. Di negara-negara tertentu, operator pemerintah mengontrol media dan menggunakannya sebagai cara untuk mempengaruhi dan membentuk pandangan warga agar selaras dengan apa yang pemerintah ingin mereka ketahui atau pikir mereka harus percayai.