Tanah lahan basah adalah tanah hydric, yang berarti mereka selalu jenuh. Ada dua jenis utama tanah lahan basah, mineral dan organik. Tanah-tanah ini ditentukan oleh persentase bahan organiknya. Rawa, rawa, rawa dan rawa adalah contoh jenis lahan basah.
Lingkungan lahan basah dicirikan sebagai kawasan lahan yang biasanya jenuh atau tergenang air. Kondisi ini menciptakan lanskap dan ekosistem yang unik dengan tumbuhan dan hewan yang hanya terdapat di lingkungan tersebut. Lahan basah dapat terjadi di dekat danau atau garis pantai, di daerah aliran sungai, atau di dataran banjir. Mereka dapat berkembang di daerah dataran rendah di mana air hujan atau air tanah terkumpul dari waktu ke waktu.
Salah satu kriteria yang paling penting untuk mengidentifikasi suatu daerah sebagai lahan basah adalah adanya tanah hidrik. Tanah hidrik jenuh atau tergenang untuk waktu yang cukup lama sehingga tercipta lingkungan aerobik, atau tanpa oksigen. Kondisi ini biasanya terjadi ketika materi tanaman yang mati dan membusuk membanjiri area yang jenuh atau tergenang, mencegah oksigenasi tanah. Ada dua jenis tanah hydric: tanah mineral dan tanah organik.
Tanah lahan basah mineral mengandung kurang dari 20% bahan organik. Contoh dari jenis tanah mineral lahan basah adalah rawa. Rawa, juga disebut rawa pasang surut, dapat ditemukan di muara sungai atau di tepi berbagai badan air, dan biasanya dikelilingi oleh rumput. Rawa adalah jenis lain dari lahan basah tanah mineral yang terletak di daerah dataran rendah. Rawa memiliki banyak karakteristik yang sama dengan rawa, tetapi tanahnya lebih stabil dan mampu menopang pertumbuhan tanaman yang lebih besar seperti pohon.
Tanah lahan basah organik berbeda dari tanah lahan basah mineral karena mengandung lebih dari 20% bahan organik. Jenis tanah ini disebut gambut, dan lahan basah tanah organik juga dikenal sebagai lahan gambut. Tanah gambut terbentuk ketika lapisan bahan tanaman yang mati atau membusuk ada selama ribuan tahun dalam lingkungan aerobik yang jenuh.
Semua tanah lahan basah gambut dicirikan oleh tanah basah yang kenyal. Rawa dan rawa adalah dua jenis utama lahan basah tanah organik. Semak rendah dan lumut mencirikan rawa, sementara rumput dan alang-alang tumbuh di rawa. Rawa dan rawa sangat berbeda karena rawa menerima semua kelembapannya dari air hujan, sedangkan rawa memperoleh air dari air tanah dan juga air hujan.
Rawa, rawa, rawa, dan area lahan basah lainnya sangat penting untuk keseimbangan ekosistem bumi. Lahan basah membantu mengendalikan banjir dan mencegah erosi garis pantai. Mereka juga bertindak sebagai penyerap karbon yang membantu mengendalikan pemanasan global. Lahan basah memberi manusia banyak jenis ikan dan kerang yang digunakan untuk makanan. Terlepas dari manfaat ini, lahan basah sering terancam oleh pembangunan dan polusi.