Apakah Aman Menggabungkan Diphenhydramine dan Alkohol?

Diphenydramine adalah obat bebas (OTC) yang digunakan untuk mengobati alergi, insomnia, dan mabuk perjalanan, tetapi meskipun OTC, obat ini bisa sangat ampuh. Efek kuat dari obat ini dapat meningkat secara signifikan ketika diphenhydramine dan alkohol digabungkan. Berbagai efek dapat dihasilkan dari pencampuran kedua zat ini, itulah sebabnya kebanyakan dokter tidak menganggap kombinasi ini aman.

Baik diphenhydramine dan alkohol diketahui membuat orang mengantuk. Efek ini sering diintensifkan ketika kedua obat digabungkan; hasilnya bisa berupa rasa kantuk yang hebat yang melebihi dosis yang lebih tinggi dari kedua obat itu sendiri. Efek lain yang umum untuk kedua zat, seperti pusing, cenderung menjadi lebih jelas ketika keduanya digabungkan. Juga, ada risiko overdosis yang lebih besar baik pada alkohol atau obat-obatan karena interaksi kantuk.

Satu studi menyelidiki bagaimana kombinasi diphenhydramine dan alkohol dapat mempengaruhi keterampilan yang digunakan saat mengemudi dan melakukan tugas-tugas penting lainnya. Para peneliti menemukan bahwa individu memiliki kesulitan ekstrim melacak objek dengan mata mereka, melakukan tugas pemrosesan mental yang berbeda pada saat yang sama, dan lebih lambat untuk memproses informasi baru. Individu mungkin berasumsi bahwa mencampur obat ini dengan alkohol adalah aman karena keduanya legal, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa hal itu menciptakan defisit mental yang sama berbahayanya dengan obat-obatan terlarang lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi seperti itu sangat tidak aman saat melakukan tugas kompleks seperti mengemudi.

Bahkan jika seseorang berada di rumah, ada risiko keamanan yang ekstrem saat menggabungkan difenhidramin dengan alkohol. Rasa kantuk dan kurangnya koordinasi yang dapat dihasilkan dari interaksi aditif dapat menyebabkan kecelakaan terpeleset dan jatuh yang berbahaya, dan bahkan mengancam jiwa. Individu lanjut usia harus sangat waspada terhadap jenis bahaya ini, karena mereka sudah berada pada peningkatan risiko cedera akibat jatuh.

Perhatian harus selalu digunakan saat mengambil produk yang mengandung diphenhydramine. Terkadang, diphenhydramine dan alkohol digabungkan dalam beberapa obat, seperti sirup obat batuk tertentu. Setiap jumlah tambahan alkohol yang diminum setelah minum obat jenis ini bisa berpotensi berbahaya. Obat lain menampilkan diphenhydramine dalam bentuk pelepasan waktu, di mana sejumlah kecil obat dilepaskan ke dalam tubuh untuk waktu mulai dari 12 hingga 24 jam. Individu harus ingat ketika mereka mengambil dosis obat pelepasan waktu ini sehingga mereka tidak minum minuman beralkohol beberapa jam kemudian, percaya bahwa efek obat telah hilang padahal sebenarnya tidak.