Apakah Aman Menggabungkan Clopidogrel dan Alkohol?

Clopidogrel, obat resep yang juga dikenal dengan nama merek Plavix®, menghambat proses pembekuan darah. Obat ini diresepkan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah yang berbahaya pada pasien dengan penyakit koroner. Alkohol tidak dianjurkan bagi mereka yang memakai clopidogrel karena ada kemungkinan peningkatan perdarahan dengan obat ini, dan kombinasi clopidogrel dan alkohol dapat memperkuat bahaya ini. Selain peningkatan risiko perdarahan, efek samping umum lainnya dari obat ini termasuk gejala seperti flu dan sakit kepala.

Pasien yang memakai obat resep ini bisa berdarah dan memar dengan mudah, dan jelas bahwa campuran clopidogrel dan alkohol bisa sangat berbahaya. Alkohol dapat menyebabkan bisul, yang menyebabkan pendarahan di saluran pencernaan. Kombinasi clopidogrel dan alkohol tidak aman untuk pasien karena sudah ada risiko pendarahan di saluran pencernaan dengan obat ini. Pasien yang telah menggabungkan clopidogrel dan alkohol, dan melihat tinja berwarna hitam atau darah dalam urin atau tinja mereka harus segera menghubungi dokter.

Sebelum minum obat ini, pasien diperingatkan untuk memberi tahu dokter mereka tentang kondisi pendarahan yang mungkin sudah mereka alami. Mereka yang menggunakan obat ini juga harus berhati-hati terhadap aktivitas apa pun, seperti olahraga tertentu, yang dapat menyebabkan peristiwa pendarahan. Bahkan luka kecil atau mimisan terkadang bisa menjadi perhatian bagi seseorang yang menggunakan clopidogrel. Pasien yang berencana menjalani prosedur pembedahan harus memberi tahu dokter mereka bahwa mereka menggunakan clopidogrel.

Clopidogrel membuat darah mengalir ke seluruh tubuh dan mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Trombosit dalam darah adalah kunci untuk proses pembekuan darah, dan clopidogrel menghambat fungsi trombosit dalam hemostasis – istilah medis untuk proses pembekuan darah. Seseorang yang telah menderita serangan jantung atau stroke mungkin memiliki peningkatan risiko pembentukan gumpalan darah, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu stroke atau kejadian jantung lainnya. Selain meresepkan clopidogrel untuk orang yang menderita serangan jantung atau stroke, dokter juga meresepkannya sebagai obat pencegahan bagi mereka yang diketahui mengidap penyakit jantung seperti aterosklerosis. Clopidogrel juga digunakan setelah prosedur dan operasi jantung tertentu, seperti stent jantung atau operasi bypass.

Efek samping umum lainnya dari clopidogrel selain pendarahan dan memar termasuk gejala seperti flu, sakit kepala, pusing, sakit perut, diare dan ruam kulit. Beberapa laporan mengklaim bahwa clopidogrel telah dikaitkan dengan pengembangan thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP). Kelainan darah ini menyebabkan jumlah trombosit rendah kronis yang dapat mengganggu pembekuan darah.