Apakah Ada Hubungan antara Phentermine dan Rambut Rontok?

Tampaknya ada hubungan antara obat phentermine dan kerontokan rambut, tetapi hal ini tidak dialami oleh banyak pasien yang menggunakan obat tersebut. Phentermine memiliki banyak potensi efek samping, termasuk mual, kegelisahan dan bahkan depresi, tetapi rambut rontok tidak terdaftar secara resmi di antara mereka. Meskipun demikian, beberapa pasien mengalami kerontokan rambut saat meminum obat tersebut, dan obat-obatan dengan kelas yang sama dengan phentermine memiliki efek yang sama pada beberapa pasien. Meskipun mungkin ada hubungan antara rambut rontok dan phentermine, kemungkinan pasien mengalami efek samping ini sangat jarang.

Phentermine diklasifikasikan sebagai obat penekan nafsu makan, yang dirancang untuk membantu orang menurunkan berat badan dengan mengurangi jumlah yang ingin mereka makan. Obat ini secara kimiawi mirip dengan amfetamin, banyak di antaranya ilegal, dan phentermine telah dilarang di beberapa negara, seperti Inggris. Mekanisme kerja obat yang tepat tidak diketahui, tetapi diyakini memiliki efek pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan nafsu makan. Otak penuh dengan saraf dan neurotransmiter, dan tingkat pemancar ini serta ketersediaan saraf diyakini terkait dengan hal-hal seperti suasana hati dan nafsu makan. Dokter percaya bahwa phentermine mempengaruhi saraf yang bertanggung jawab untuk mengendalikan nafsu makan.

Banyak efek samping terdaftar sebagai hasil potensial dari penggunaan obat, tetapi tidak satupun dari ini menunjukkan hubungan umum antara phentermine dan rambut rontok. Efek samping yang umum dialami saat minum obat termasuk impotensi, sakit kepala dan perubahan libido, dan efek samping yang kurang umum termasuk depresi, detak jantung tidak teratur dan mual. Umumnya, rambut rontok tidak terdaftar di antara efek samping obat, tetapi beberapa pasien telah melaporkan efeknya saat menggunakan phentermine.

Kurangnya pengakuan resmi tentang hubungan antara phentermine dan kerontokan rambut tidak berarti bahwa hal itu tidak ada, tetapi hal itu menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. Pasien lebih mungkin mengalami efek samping yang jarang terjadi seperti penglihatan kabur atau kebingungan daripada mengalami kerontokan rambut. Namun, banyak profesional medis berpendapat bahwa kadar hormon dalam tubuh, terutama testosteron, dapat menyebabkan efek samping seperti perubahan libido dan impotensi, yang berpotensi menyebabkan kerontokan rambut. Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan kerontokan rambut, dan jika hormon tersebut juga bertanggung jawab atas perubahan libido, maka ini dapat menjelaskan hubungan yang jelas antara phentermine dan kerontokan rambut.