Ada sedikit hubungan antara lisinopril dan kram, meskipun sebagian besar pasien yang menggunakan obat ini tidak akan mengalami efek samping ini. Pasien yang menggunakan kombinasi lisinopril dan hidroklorotiazid memiliki risiko lebih besar mengalami kram otot sebagai efek samping. Jika pasien menggunakan lisinopril dan kram muncul, dokter harus diberitahu karena ini bisa menjadi indikasi reaksi serius terhadap obat. Efek samping lain, seperti sakit kepala, mual, dan lemas jauh lebih sering terjadi dengan penggunaan obat ini.
Dalam studi klinis lisinopril, sekitar 0.5 persen pasien melaporkan kram otot sebagai efek samping. Para ilmuwan menemukan bahwa 0.5 persen pasien yang diberi plasebo juga mengalami efek ini. Meskipun mungkin bagi pasien untuk menggunakan lisinopril dan mengalami kram sebagai efek samping, sangat tidak mungkin hal ini terjadi. Dalam kebanyakan kasus, pasien akan mengalami kram akibat latihan atau ketegangan atau karena gugup saat mengonsumsi lisinopril.
Sebuah studi tentang efek samping yang dialami oleh pasien yang memakai lisinopril dan hidroklorotiazid menemukan bahwa pasien memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi untuk mengalami kram otot dibandingkan dengan apa yang terlihat pada kelompok yang diberi plasebo. Dengan kombinasi obat-obatan ini, 2.9 persen pasien mengalami kram, yang menunjukkan hubungan positif antara lisinopril dan kram. Tingkat persentase ini masih rendah, sehingga pasien tidak boleh berharap mengalami kram otot saat mengonsumsi obat ini.
Pasien harus mencari perhatian medis jika mereka mengalami nyeri otot saat menggunakan obat ini karena hubungan antara lisinopril dan kram tidak biasa. Kram otot dapat menjadi indikator reaksi serius terhadap obat, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan cedera serius atau kematian pada pasien. Jika pasien mengalami kram otot yang disebabkan oleh stres atau ketegangan pada otot, mungkin aman untuk terus menggunakan obat ini, meskipun harus berkonsultasi dengan dokter.
Meskipun hubungan antara lisinopril dan kram tidak kuat, pasien mungkin mengalami berbagai efek samping lainnya. Lisinopril diketahui menyebabkan sakit kepala dan ketidaknyamanan gastrointestinal, termasuk mual dan diare. Obat ini juga dapat mempengaruhi sistem pernapasan, menyebabkan batuk, hidung tersumbat, atau pilek. Efek samping yang mengancam jiwa dan reaksi alergi juga mungkin terjadi dengan penggunaan obat ini, dan pasien harus segera menemui dokter jika ruam muncul, atau jika mereka mulai merasa sangat pusing atau kehilangan kesadaran.