Apakah Ada Hubungan Antara Degenerasi Makula dan Asupan Lemak?

Sebuah skala besar, studi medis rinci menunjukkan korelasi positif antara asupan lemak seseorang dan tingkat degenerasi makula mereka. Degenerasi makula terjadi ketika bagian mata, yang disebut makula, memburuk. Hal ini menyebabkan banyak masalah, seperti kehilangan kemampuan untuk membedakan detail halus, rabun senja, dan penglihatan kabur atau terdistorsi. Karena gejala muncul seiring bertambahnya usia, sangat penting untuk menentukan penyebab degenerasi makula sehingga orang dapat melakukan perawatan pencegahan. Telah terbukti bahwa diet kaya lemak, terutama jenis lemak tertentu, memiliki kemungkinan tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi mata jenis ini.

Selama periode dua belas tahun, peneliti medis di Universitas Tufts mengikuti hampir 90,000 orang berusia 50 tahun atau lebih. Mereka melacak asupan lemak mereka secara rinci serta mengukur degenerasi makula mereka dan mempublikasikan hasilnya pada tahun 2001. Secara umum, mereka menemukan bahwa orang yang mendapat 42% atau lebih kalori dari lemak mereka lebih mungkin untuk mengembangkan degenerasi makula. Secara keseluruhan, mereka merekomendasikan agar orang berusia di atas 50 tahun menjaga kalori mereka dari lemak hingga 20-25%. Namun penelitian tersebut juga menunjukkan perbedaan dalam berbagai jenis asupan lemak, seperti lemak jenuh versus tak jenuh ganda dan lemak trans, yang menyebabkan beragam hubungan dengan degenerasi makula.

Studi ini menemukan beberapa lemak terutama “buruk.” Diet kaya lemak trans, seperti makanan komersial yang dipanggang, dan produk susu kira-kira 225% lebih mungkin menyebabkan degenerasi makula. Anehnya porsi kecil dari makanan ini ternyata berbahaya. Hanya satu porsi sehari hal-hal seperti es krim, bacon, keripik, susu murni, hot dog, kue kering, sosis, mentega, atau kue, tidak sehat. Daging yang tidak diproses, seperti steak, domba, atau babi, hanya perlu dimakan seminggu sekali sebelum risiko degenerasi makula subjek meningkat sebesar 35%. Makanan ini adalah contoh lemak tak jenuh ganda yang termasuk asam lemak omega-6.

Namun, tidak ada hubungan antara degenerasi makula dan asupan lemak “baik” yang mencakup asam lemak omega-3, atau lemak jenuh “jahat”. Alternatif lemak yang aman termasuk ikan, seperti tuna kalengan atau salmon segar, dan kacang-kacangan. Ini dapat dimakan hampir setiap hari tanpa gangguan kesehatan makula. Para peneliti tidak mengerti mengapa lemak jenuh, yang berbahaya bagi kesehatan jantung dalam keadaan lain, tidak terkait dengan degenerasi makula. Tentu saja, meskipun penelitian ini ketat, ahli gizi masih belajar tentang apa yang membuat beberapa lemak bermanfaat dan yang lain merugikan.