Apakah Ada Bukti Fisik yang Menunjukkan Bahwa Yeti Itu Nyata?

Di wilayah Himalaya di Nepal, Bhutan, dan Tibet, dia dikenal sebagai Yeti, atau Meh-Teh. Bagi penjelajah Inggris yang menangani Gunung Everest pada 1920-an, dia adalah Manusia Salju yang Keji. Cerita tentang Yeti yang misterius, makhluk mirip kera yang tinggal di Himalaya, muncul dalam budaya populer Barat pada akhir abad ke-19. Selama bertahun-tahun, “bukti” yang dimaksudkan untuk membuktikan keberadaan manusia kera ini termasuk jejak kaki, gigi, rambut, dan tulang. Tetapi ketika ahli genetika diminta untuk menganalisis DNA mitokondria dari sembilan sampel “Yeti” untuk produksi televisi Animal Planet, mereka menemukan bahwa tujuh berasal dari beruang coklat Himalaya atau Tibet, satu berasal dari beruang hitam, dan satu berasal dari seekor anjing.

Belum ada bukti tentang Yeti:

Melalui analisis, para peneliti mampu menciptakan genom mitokondria lengkap pertama untuk beruang coklat Himalaya dan beruang hitam Himalaya. Mereka secara mengejutkan berbeda.
Ketika Alexander Agung menaklukkan Lembah Indus pada 326 SM, ia menuntut untuk melihat Yeti, tetapi kemudian mengetahui bahwa raksasa Himalaya konon hanya hidup di ketinggian yang lebih tinggi.
Pada tahun 1960, Sir Edmund Hillary mengadakan ekspedisi untuk mengumpulkan bukti Yeti. Kulit kepala Yeti yang diduga ditemukan di biara Khumjung ternyata adalah kulit serow, antelop Himalaya.