Apa yang Terlibat dalam Produksi Asam Sulfat?

Untuk membuat asam sulfat bahan kimia dipanaskan guna mempercepat proses pengikatan belerang menjadi hidrogen. Di hampir setiap negara industri di bumi, asam sulfat digunakan untuk membuat sejumlah besar berbagai produk dan proses menjadi mungkin. Sebelum pertengahan 1700-an, produksi asam sulfat terbatas pada jumlah kecil yang dibuat dalam beberapa botol kaca. Sekarang, ini adalah bahan kimia yang paling banyak diproduksi di dunia. Sebagian besar produksi asam sulfat kontemporer dibuat dengan menggunakan proses kontak. Metode lain yang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat dengan mengembunkan air dari pendinginan gas sulfur trioksida adalah proses basah.

Sebelum 1746, asam sulfat diproduksi dalam botol kaca dan hanya dapat dibuat dalam jumlah yang sangat kecil. John Roebuck menciptakan proses manufaktur ruang timbal untuk produksi asam sulfat yang dapat menghasilkan asam berton-ton. Proses ini merevolusi produksi asam sulfat, membuatnya tersedia untuk penggunaan industri secara luas. Proses aslinya, yang digunakan baru-baru ini pada tahun 1946, melibatkan penyalaan belerang dan kalium nitrat di ruang berlapis timah dengan air yang menutupi lantai. Sulfur trioksida yang dihasilkan akan bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat.

Saat ini, sebagian besar asam sulfat diproduksi menggunakan proses kontak, juga dikenal sebagai proses penyerapan ganda kontak ganda (DCDA). Proses ini melibatkan pembakaran sulfur dioksida padat untuk membuat gas sulfur dioksida. Gas belerang dioksida ini kemudian digabungkan dengan udara dan dipanaskan hingga sekitar 450 derajat F (232 derajat C) dan diberi tekanan dengan katalis oksida vanadium, yang menghasilkan belerang trioksida. Juga disebut sebagai oleum, sulfur trioksida ini kemudian dilarutkan dalam asam sulfat 98% menghasilkan asam disulfat. Air ditambahkan ke asam disulfat untuk menghasilkan asam sulfat.

Proses asam sulfat basah (WSA) juga digunakan dalam produksi asam sulfat. Mirip dengan proses kontak, proses basah melibatkan pembakaran gas belerang atau hidrogen sulfida untuk menghasilkan belerang dioksida. Seperti dalam proses kontak, belerang dioksida kemudian digabungkan dengan oksigen dan katalis vanadium oksida untuk menghasilkan belerang trioksida. Sulfur trioksida kemudian dihidrasi menjadi asam sulfat dan akhirnya dikondensasikan ke konsentrasi 97% hingga 98% yang diinginkan. Perbedaan mendasar antara proses kontak dan proses basah adalah cara penggunaan air yang berbeda.

Permintaan untuk produksi asam sulfat terus meningkat sekitar 3% setiap tahun karena merupakan bagian dari banyak proses industri. Diperkirakan antara 165 dan 200 juta ton asam sulfat diproduksi setiap tahun. Pupuk yang digunakan dalam pertanian membutuhkan sekitar 65% dari jumlah ini. Ini juga digunakan dalam banyak proses lain termasuk produksi pewarna, plastik, bahan peledak, dan obat-obatan.