Penggilingan beras melibatkan menghilangkan kulit dan lapisan dedak untuk menghasilkan beras putih yang dipoles. Ini adalah bagian dari proses panen yang diperlukan untuk membuat beras layak untuk dikonsumsi manusia, dan dapat dilakukan dengan tangan atau mesin. Secara tradisional, penggilingan beras terdiri dari menumbuk beras kasar dengan batu untuk menghilangkan lapisan kulit dan dedak. Metode yang lebih modern menggunakan mesin dalam proses penggilingan padi.
Beberapa proses terjadi sebelum teknik penggilingan ikut bermain. Pengeringan merupakan langkah penting untuk menghilangkan kelebihan air dan mempersiapkan tanaman untuk penggilingan, karena memperpanjang umur penyimpanan dan menjaga kualitas nutrisi. Peternakan keluarga kecil mungkin menggunakan matahari untuk mengeringkan tanaman mereka, yang merupakan metode yang paling murah. Beras juga dapat dikeringkan dengan udara panas dan melalui larutan garam yang disemprotkan ke sawah.
Panen padi biasanya terjadi tiga bulan setelah tanam. Beras sudah matang ketika bagian atas tanaman mulai terkulai dan batangnya menguning. Pada titik ini, air dikeringkan dari sawah, yang mempercepat proses pematangan dan mempersiapkan tanaman untuk panen.
Alat tajam, seperti arit, mewakili metode panen tradisional. Beberapa daerah mempekerjakan hewan untuk menginjak-injak tanaman padi dan menghancurkannya. Mesin biasanya digunakan dalam operasi pertanian besar untuk memotong tanaman padi dan meletakkannya dalam barisan untuk dikumpulkan.
Sebelum proses penggilingan padi berlangsung, hasil panen diayak untuk menghilangkan batu-batuan kecil atau kotoran lainnya dari lapangan. Sebuah mesin shelling mengendurkan sekam dalam persiapan untuk dihapus oleh mesin hulling. Beras merah diproduksi ketika sekam dihilangkan, tetapi lapisan dedak tetap ada. Jika diinginkan nasi putih, kedua lapisannya dibuang. Tidak semua sekam disingkirkan oleh mesin, menciptakan kebutuhan untuk memisahkan beras yang sudah dikupas dari biji-bijian yang menahan sekamnya.
Setelah menyelesaikan prosedur penggilingan, kernel dinilai menurut beberapa faktor. Kualitas beras giling tergantung pada lingkungan di mana ia tumbuh, jumlah biji yang pecah, keputihannya, dan jumlah uap air yang tersisa dalam biji-bijian. Jika proses pemanenan dan penggilingan padi yang tepat digunakan, kualitas produk akhir biasanya meningkat. Petani bertujuan untuk menghasilkan beras gandum utuh yang bebas dari kotoran.
Standar untuk mengukur kualitas melindungi konsumen dari kenaikan harga beras berkualitas buruk. Proses grading juga mendorong upaya untuk membatasi limbah. Metode pertanian dan penggilingan padi yang ditingkatkan dapat menghasilkan beras berkualitas lebih tinggi dan keuntungan yang lebih tinggi bagi petani.