Apa yang Terjadi pada Tuba Falopi Selama Kehamilan?

Tuba fallopi adalah seperangkat dua tabung sempit yang membentuk bagian utama dari sistem reproduksi wanita. Karena indung telur wanita menghasilkan sel telur setiap bulannya, saluran tuba berfungsi sebagai sarana perjalanan sel telur untuk berpindah dari ovarium sehingga berpotensi untuk dibuahi dengan sperma. Jika sel telur tidak dibuahi, tuba falopi berperan sebagai tempat penyimpanan sel telur hingga mengalami degenerasi. Untuk sel telur yang dibuahi, apa yang terjadi pada saluran tuba selama kehamilan, terutama pada tahap awal, dapat berarti perbedaan antara kehamilan penuh yang berhasil atau yang dapat membahayakan ibu dan embrio.

Salah satu hal pertama yang terjadi pada saluran tuba selama kehamilan adalah berubah menjadi tempat penyimpanan sel telur yang telah dibuahi selama kurang lebih tiga hari. Selama tiga hari ini, sel telur yang telah dibuahi mulai berkembang biak menjadi banyak sel yang berbeda. Saluran tuba kemudian melewati sel telur yang telah dibuahi ke rahim, di mana sel telur kemudian dapat menempel pada endometrium, atau lapisan dalam rahim. Setelah sel telur yang telah dibuahi melewati saluran tuba dan menempel pada rahim, kehamilan dapat mulai terjadi dan sel telur dapat mulai berkembang menjadi janin.

Meskipun perubahan besar tidak cenderung terjadi pada saluran tuba selama kehamilan, jika sel telur yang dibuahi tidak bergerak dengan benar melalui saluran tuba dan malah tetap berada di salah satu saluran, itu disebut kehamilan ektopik. Karena saluran tuba tidak dimaksudkan untuk memainkan peran utama dalam kehamilan atau menampung embrio atau janin yang sedang berkembang, kehamilan ektopik tidak dapat diselesaikan sampai cukup bulan. Selain sel telur yang dibuahi tidak bisa mengakibatkan kelahiran anak, juga bisa berbahaya atau berpotensi mengancam nyawa sang ibu. Tuba fallopi dengan embrio berisiko pecah dan dapat menyebabkan perdarahan tak terkendali yang memerlukan perhatian medis darurat.

Kehamilan ektopik dapat memiliki berbagai penyebab, yang sebagian besar cenderung berkaitan dengan beberapa jenis kerusakan sebelumnya pada saluran tuba. Infeksi yang mempengaruhi saluran tuba dapat membuat seorang wanita lebih mungkin untuk mengalami kehamilan ektopik di masa depan. Jaringan parut atau kerusakan lain pada saluran tuba akibat operasi juga dapat meningkatkan kemungkinan tidak berfungsinya saluran tuba selama kehamilan. Kelainan tuba fallopi sebagai cacat lahir atau karena pertumbuhan pada tuba juga dapat menyebabkan kehamilan ektopik.