Apa yang Harus Saya Lakukan setelah Reseksi Usus?

Reseksi usus adalah prosedur medis di mana bagian usus besar yang sakit diangkat dan ujung usus besar yang sehat disambungkan kembali satu sama lain. Perawatan yang tepat harus dilakukan setelahnya untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya komplikasi parah setelah prosedur. Perawatan pasca operasi setelah reseksi usus sering kali mencakup penggunaan obat resep, perawatan luka yang tepat, dan modifikasi gaya hidup dan pola makan. Adalah normal bagi pasien untuk tetap berada di rumah sakit selama beberapa hari setelah reseksi usus.

Saat pulih dari operasi, pasien akan diberikan obat nyeri melalui tabung kecil, yang dikenal sebagai infus, yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah sebelum prosedur. Antibiotik dapat diberikan dengan cara ini setelah reseksi usus juga. IV biasanya dibiarkan di vena sampai pasien berhasil menoleransi makanan padat, karena cairan akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui tabung ini. Segera setelah pasien dipastikan stabil setelah prosedur, ia akan dipindahkan ke kamar rumah sakit untuk pemantauan dan evaluasi lebih lanjut.

Pasien tidak akan diizinkan untuk makan atau minum sampai setelah staf medis yakin bahwa usus berfungsi dengan baik, biasanya setelah buang air besar. Cairan kemudian dimasukkan, diikuti dengan perkembangan lambat ke makanan padat seperti yang ditoleransi oleh pasien. Dalam kebanyakan kasus, pasien didorong untuk bangun dari tempat tidur dan bergerak pada hari yang sama dengan operasi. Ini membantu kebiasaan buang air besar kembali normal setelah reseksi usus.

Staf medis akan memberikan instruksi terperinci kepada pasien tentang apa yang harus dilakukan ketika di rumah setelah reseksi usus. Obat pereda nyeri mungkin diperlukan untuk sementara waktu setelah pasien kembali ke rumah, meskipun pereda nyeri yang dijual bebas seringkali memberikan pereda nyeri yang cukup. Perubahan pola makan biasanya dianjurkan, termasuk menambahkan serat ekstra dan air. Pasien harus menghindari pengangkatan apapun sampai diizinkan oleh dokter untuk melakukannya.

Komplikasi jarang terjadi setelah reseksi usus, tetapi pertanyaan atau masalah apa pun harus didiskusikan dengan dokter. Jika luka operasi menjadi merah atau hangat saat disentuh, dokter harus diberitahu. Pasien juga harus melaporkan gejala seperti peningkatan tingkat nyeri, nanah mengalir dari tempat sayatan, atau suhu yang meningkat. Ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi potensial dan perlu segera ditangani secara medis.