Gambar resonansi magnetik (MRI) adalah jenis pemindaian diagnostik yang dapat menunjukkan gambar bagian dalam tubuh yang sangat detail. Dengan kontras yang tinggi, MRI adalah alat pilihan untuk memetakan organ kompleks seperti otak dan jantung, serta sendi dan otot. Daripada menggunakan semburan radiasi seperti sinar-X, gambar MRI dihasilkan dengan menggunakan medan magnet dan frekuensi radio (RF) yang kuat.
Gambar MRI paling sering dilakukan untuk melihat adanya jaringan yang berpotensi rusak atau patologis. Alasannya bisa berkisar dari cedera traumatis seperti ketegangan otot, hingga masalah yang lebih halus seperti kemungkinan kanker. Dalam kasus ini, X-ray tradisional atau bahkan computed tomography (CT) scan tidak ideal. Gambar MRI, yang dihasilkan melalui penggunaan gelombang RF sebagai lawan dari radiasi pengion, lebih cocok untuk rendering jaringan lunak non-tulang.
Tidak seperti sinar-X sederhana, cara pengambilan gambar MRI dapat diubah untuk menghasilkan berbagai hasil yang berbeda, tergantung pada apa yang ingin disorot oleh teknisi. Secara kolektif, kelompok pengaturan tertentu dikenal sebagai urutan pulsa. Urutan pulsa dapat disamakan dengan cara kecepatan rana dan ukuran bukaan yang berbeda pada kamera dapat menghasilkan gambar yang berbeda dari subjek yang sama. Mesin MRI modern menyimpan katalog pengaturan urutan pulsa untuk digunakan dalam situasi yang berbeda.
Waktu gema dan waktu pengulangan adalah dua bagian konstituen dari urutan pulsa, dan dapat disesuaikan ke atas atau ke bawah. Gambar MRI dasar menunjukkan sel-sel lemak lebih terang daripada air, dan bagus untuk merender sendi dan otot. Dengan apa yang dikenal sebagai pemindaian berbobot T2, kontrasnya dibalik dan ideal untuk pemindaian otak dan materi putihnya yang sangat berlemak. Berbagai pemindaian khusus lainnya digunakan untuk menyoroti berbagai kombinasi jaringan.
Selain berbagai tingkat kontras, gambar MRI canggih dapat menunjukkan bingkai selang waktu, render tiga dimensi, dan bahkan pemindaian otak secara langsung, yang dikenal sebagai MRI fungsional. MRI fungsional melakukan pemindaian otak setiap beberapa detik saat pasien terpapar pada berbagai tingkat rangsangan. Ini dapat menunjukkan apakah otak berfungsi normal atau tidak jika dibandingkan dengan pola yang diketahui, karena aliran darah muncul sebagai suar pada gambar.
Melalui awal abad ke-21, kemajuan telah dibuat dalam MRI real-time. Teknik ini menghasilkan gambar langsung, sehingga ideal untuk pemindaian jantung dan dapat menunjukkan di mana katup mungkin tidak berfungsi saat darah dipompa. Film keluaran MRI real-time sebagai lawan dari gambar bingkai tunggal, meskipun tangkapan layar dapat mengisolasi setiap bingkai untuk pengawasan tambahan.