Morning sickness adalah suatu kondisi yang mempengaruhi antara 50 dan 75 persen wanita hamil. Terlepas dari namanya, morning sickness bisa terjadi kapan saja. Beberapa wanita bisa mengalami morning sickness sepanjang hari. Gejala mual di pagi hari biasanya termasuk mual dan kemungkinan muntah. Wanita hamil biasanya mengalami mual di pagi hari antara minggu keenam dan ke-12 kehamilan.
Kadar gula darah dan hormon berperan dalam morning sickness yang normal. Wanita hamil mengalami lonjakan hormon seperti progesteron dan human chorionic gonadotropin yang diyakini banyak ilmuwan mempengaruhi sistem pencernaan. Karena kadar gula darah biasanya paling rendah di pagi hari, saat itulah banyak wanita mengalami gejala mual yang paling parah.
Kabar baik tentang morning sickness adalah bahwa hal itu tidak berlangsung selamanya. Morning sickness yang normal biasanya hilang dengan sendirinya pada trimester kedua. Jika tidak, konsultasikan dengan dokter karena morning sickness pada trimester kedua dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius.
Sementara itu, ibu hamil bisa melakukan langkah-langkah untuk meredakan morning sickness. Daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar, wanita hamil mungkin ingin makan lebih sering dengan porsi kecil. Minum sedikit air, limun atau cairan lain di siang hari dapat membantu mencegah dehidrasi. Mual dapat dikurangi dengan makan biskuit soda, keripik kentang atau semangka. Mengendus lemon atau jahe juga bisa membantu.
Olahraga ringan dapat membantu meringankan gejala mual di pagi hari. Beberapa orang menyarankan mengonsumsi vitamin B6 untuk mual di pagi hari, tetapi wanita harus terlebih dahulu memeriksakan diri ke dokter untuk dosis yang dianjurkan. Mengenakan pita akupresur yang ditujukan untuk mabuk perjalanan juga dapat membantu meredakan mual.
Ibu hamil yang mengalami morning sickness sebaiknya tidak makan besar, makanan berat atau makanan pedas. Mereka juga tidak boleh langsung berbaring setelah makan. Jika bau makanan menyebabkan mual, mereka harus meminta orang lain untuk menangani memasak sampai fase mual di pagi hari berlalu.
Morning sickness yang normal tidak berbahaya bagi ibu hamil atau bayinya. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi yang lebih serius yang disebut hiperemesis gravidarum dapat terjadi. Gejala kondisi ini termasuk mual dan muntah yang berlebihan, demam, dan nyeri.
Wanita yang mengalami kesulitan menahan makan, mengalami morning sickness setelah minggu ke-13 kehamilan, atau mengalami salah satu gejala hiperemesis gravidarum harus segera menghubungi dokter. Dalam banyak kasus, hiperemesis gravidarium ringan dan dapat diobati dengan antasida dan pembatasan diet. Kadang-kadang, penyakitnya lebih parah dan mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk memastikan ibu menerima cukup cairan.