Apa yang Dipercaya Quaker?

Iman Quaker adalah satu dengan sejumlah keyakinan yang membedakannya dari agama lain dan sekte Kristen. Keyakinan-keyakinan ini membuat para anggota sangat sulit untuk didefinisikan, karena mereka sebagian besar diatur oleh iman dan etika pribadi mereka sendiri, dan agama sebenarnya tidak memiliki kredo universal yang mengatur. Karena Quaker memiliki dampak yang sangat besar pada masyarakat, mengingat betapa kecilnya keanggotaan global mereka, memahami keyakinan dasar mereka bisa sangat membantu.

Asal usul Quaker, yang juga disebut Religius Society of Friends, dapat ditemukan di Inggris pada pertengahan tahun 1600-an. Ini adalah periode gejolak agama yang ekstrem, dan beberapa orang merasa bahwa Kekristenan Inggris pada waktu itu tidak lagi sesuai dengan ajaran Kristus. Akibatnya, mereka mendirikan kelompok agama mereka sendiri, yang terkait erat dengan agama Kristen. Namun, beberapa cabang modern juga dapat menganut kepercayaan lain pada saat yang sama, seperti Buddhisme, dan mereka mungkin juga mengatakan bahwa mereka agnostik.

Prinsip panduan utama dari iman adalah bahwa roh berasal dari dalam, dalam sebuah konsep yang disebut “cahaya batin.” Cahaya batin seseorang mengatur keyakinannya, dan tidak seorang pun dalam keyakinan akan memberi tahu orang lain apa yang harus dia percayai. Ini adalah cerminan dari keyakinan yang lebih besar bahwa semua orang dapat berkomunikasi dengan Tuhan, jika mereka memilih untuk melakukannya, tanpa tindakan perantara. Selain itu, para anggota diharapkan untuk menerjemahkan keyakinan batin mereka ke dalam tindakan langsung. Misalnya, jika roh menggerakkan seseorang untuk percaya bahwa perlakuan buruk terhadap hewan itu salah, dia harus bertindak untuk menghentikan praktik itu.

Quaker juga tidak percaya pada hierarki dalam bentuk apa pun, dan mereka memiliki praktik keagamaan yang sangat egaliter. Laki-laki dan perempuan dari semua lapisan sosial dianggap setara, sama seperti mereka di mata Tuhan. Pemeluk agama juga cenderung percaya akan hidup sederhana dan jujur, dan mereka lebih suka mengucapkan afirmasi daripada sumpah. Preferensi ini berasal dari gagasan bahwa mengambil sumpah menyiratkan bahwa seseorang mungkin berbohong, sedangkan penegasan menyiratkan persetujuan dengan prinsip kejujuran. Sebagai hasil dari kepercayaan ini, beberapa negara mengizinkan orang untuk mengambil afirmasi daripada sumpah di pengadilan atau situasi serupa.

Pada waktu yang ditentukan setiap minggu, Quaker bertemu bersama. Sebagian besar cabang mengikuti program ibadah khusus yang mencakup pembacaan dan khotbah. Beberapa berlatih menunggu ibadah, yang terdiri dari duduk diam, hanya berbicara jika mereka merasa sangat tergerak oleh roh. Jika tidak, kelompok duduk dengan tenang, meluangkan waktu untuk merenungkan Tuhan dan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam organisasi yang dijalankan oleh kelompok, periode hening dapat diadakan setiap hari untuk tujuan kontemplasi.