Frasa fiat justitia ruat caelum diterjemahkan menjadi “semoga keadilan ditegakkan meskipun langit runtuh.” Pepatah tentang perlunya keadilan yang mendesak ini, telah digunakan dengan cara yang berbeda sejak asalnya, yang berasal dari akhir abad pertama SM. Frasa Latin lebih merupakan pernyataan filosofis umum daripada istilah hukum teknis.
Para pemimpin Yunani dan Romawi kuno telah menggunakan frase fiat justitia ruat caelum dan telah muncul dalam tulisan-tulisan sejarah. Dalam semacam pembalikan makna umum dari frase, sejarawan mengutip dokumen Romawi termasuk anekdot pada pejabat Romawi bernama Gnaeus Piso, di mana dalam “Keadilan Piso” istilah ini digunakan untuk berarti penerapan berat atau salah dari sebuah kalimat atau putusan demi teknis, atau “demi keadilan itu sendiri.” Dalam aplikasi lain, frasa tersebut memiliki makna yang lebih positif.
Di zaman modern, ungkapan fiat justitia ruat caelum telah diterapkan dalam berbagai cara, sekali lagi, bukan sebagai istilah hukum teknis, tetapi dalam mengejar keadilan dari pendekatan moral dan filosofis. Dokumenter telah mengutipnya dalam hukum Inggris awal, di mana frasa itu kadang-kadang sedikit diubah menjadi Fiat justitia et ruant coeli. Sebelum Revolusi Amerika, para sejarawan mengklaim bahwa ungkapan itu diterapkan pada beberapa dari mereka yang kemudian mengilhami para pendiri Amerika untuk melepaskan diri dari mahkota Inggris, yang, sebagaimana diketahui oleh para pelajar sejarah Amerika, tidak dilakukan tanpa kontroversi yang berarti. Frasa seperti fiat justitia ruat caelum bisa saja digunakan oleh mereka yang memperdebatkan dugaan kegilaan dan tirani Raja George III, terutama mengenai kemerdekaan Amerika.
Ungkapan Latin untuk “semoga keadilan ditegakkan meskipun langit runtuh,” mungkin masih berguna untuk menekankan upaya keadilan modern. Beberapa negara bagian rupanya menggunakan ungkapan itu dalam dekorasi ruang sidang. Ungkapan ini juga telah digunakan dalam film-film modern dan tempat-tempat artistik lainnya.
Beberapa upaya untuk menguraikan arti sebenarnya dari fiat justitia ruat caelum kembali ke budaya di sekitar asal usul istilah tersebut. Seorang penulis bernama Alan Donegal menulis secara luas tentang nuansa makna frasa dan gagasan mengejar keadilan, “apa pun konsekuensinya.” Donegal menulis bahwa, “perintah itu diucapkan dalam budaya di mana dianggap tidak mungkin bahwa langit akan runtuh sebagai konsekuensi dari melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan.” Selanjutnya penulis menjelaskan bahwa gagasan masyarakat kontekstual tentang hasil keadilan banyak berkaitan dengan penggunaan frasa dan gagasan serupa lainnya tentang hukum.