Apa yang dilakukan Terapis Seni?

Terapi seni juga disebut sebagai terapi kreatif atau terapi ekspresif. Ini berkaitan dengan mempromosikan kesejahteraan psikologis dan fisik pada pasien. Terapis seni adalah seseorang dengan pelatihan dan sertifikasi profesional dalam terapi seni.

Gelar sarjana dan gelar master dalam mata pelajaran terkait terapi adalah kualifikasi yang diperlukan untuk bidang ini. Ini membantu untuk memiliki pelatihan seni formal atau latar belakang pengajaran seni. Beberapa pengalaman praktis dalam pelayanan sosial, atau pengalaman klinis yang diawasi juga biasanya diperlukan.

Di AS, banyak negara bagian mewajibkan terapis seni untuk mendapatkan registrasi (ATR) dari dewan kredensial independen seperti Art Therapy Credentials Board, Inc (ATCB). Dewan juga melakukan ujian tertulis dan memberikan Sertifikasi Dewan (BC) kepada peserta yang berhasil. Terapis seni harus mempertahankan sertifikasi ini melalui pendidikan berkelanjutan.

Pekerjaan itu melibatkan bekerja dengan orang-orang dengan masalah emosional, orang-orang yang menderita trauma dan orang-orang cacat. Terapis seni juga bekerja dengan orang yang menjalani perawatan medis, orang yang menjalani rehabilitasi, dan orang yang sakit parah. Terapis dapat bekerja dengan anak-anak, remaja, individu yang lebih tua, pasangan, keluarga, kelompok dan komunitas.

Terapis seni bekerja dengan berkonsultasi dengan dokter, perawat, spesialis kesehatan, dan terapis lainnya. Terapis seni biasanya bekerja di rumah sakit, hospice, sekolah dan organisasi publik lainnya. Beberapa terapis seni melakukan pekerjaan konsultasi independen.

ATCB telah menetapkan standar etika tertentu untuk profesi. Terapis seni hanya dapat menangani kasus-kasus yang sepenuhnya memenuhi syarat untuk mereka tangani. Mereka tidak dapat mengambil kasus yang sudah ditangani oleh terapis lain tanpa sepengetahuan dan izin terapis tersebut.

Terapis seni tidak dapat menolak untuk merawat pasien dengan alasan diskriminatif. Terapis harus menjelaskan proses dan manfaat terapi kepada pasien secara jelas. Saat menasihati pasien, terapis seni harus tidak menghakimi, fleksibel, dan kuat secara mental. Kebijaksanaan profesional sangat penting.

Untuk memulainya, terapis seni akan menilai pasien untuk menentukan apakah terapi seni adalah bentuk perawatan yang tepat untuknya. Terapis kemudian dapat memilih bentuk terapi seni yang sesuai atau membiarkan pasien memilih salah satu dari pilihannya sendiri. Terapis seni membuat bahan seni yang diperlukan tersedia untuk pasien.

Pasien kemudian didorong untuk mengerjakan karya seni tersebut. Terapis seni dapat memberikan bimbingan, tetapi tidak memberi tahu pasien apa yang harus dilakukan. Setelah karya seni selesai, terapis dapat mendiskusikannya dengan pasien.

Dengan mendorong kerja kreatif dan produktif, terapis seni membantu orang untuk mendapatkan wawasan pribadi, mengembangkan harga diri dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Terapi kreatif dapat berfungsi sebagai jalan keluar bagi pasien yang menghadapi perawatan yang menyakitkan dan trauma psikologis. Menjalani terapi ekspresif dapat meningkatkan ketahanan emosional dan memberi orang rasa kendali atas hidup mereka.