Terapis Ayurveda dilatih untuk membimbing pasien secara individu melalui berbagai perawatan Ayurveda dalam upaya mencapai kesehatan yang optimal. Perawatan tersebut mungkin termasuk manajemen diet, perawatan kecantikan, manajemen nyeri, manajemen stres, perawatan mata dan terapi pijat. Terapis Ayurveda juga melakukan penilaian individu untuk membantu menentukan program perawatan khusus yang diperlukan untuk menyembuhkan atau mengelola berbagai masalah perawatan kesehatan, serta untuk membantu individu mencapai tujuan diet dan kesehatan tertentu.
Untuk menjadi terapis Ayurveda, kebanyakan orang memulai dengan terlebih dahulu menjalani pelatihan dalam program khusus. Kursus Ayurveda berkisar dalam jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pelatihan, tetapi sebagian besar membutuhkan waktu kelas yang luas dan pelatihan praktis sebelum seseorang dapat bekerja secara kompeten sebagai praktisi atau terapis Ayurveda. Di luar teori dasar Ayurveda, contoh mata pelajaran yang lebih rinci tercakup dalam kursus Ayurveda termasuk kursus fisiologi, anatomi, perawatan rambut dan kulit, herbal dan minyak, memasak Ayurveda, manajemen nyeri dan pijat.
Di beberapa bagian dunia, terapi Ayurveda dianggap sebagai pengobatan komplementer, sementara beberapa negara seperti India memilih untuk mengandalkan perawatan Ayurveda sebagai perawatan primer. Bergantung pada tempat praktik individu, terapis Ayurveda mungkin memerlukan sertifikasi khusus untuk bekerja dengan masyarakat umum. Beberapa sekolah yang menawarkan kelas dan pelatihan khusus Ayurveda menawarkan gelar associate, gelar sarjana, dan gelar doktor dalam terapi Ayurveda. Juga tidak jarang bagi praktisi berlisensi, seperti perawat dan dokter, untuk mengikuti kursus sambil bekerja di bidang medis.
Kunjungan ke terapis Ayurveda umumnya dimulai dengan penilaian dasar. Selama pertemuan ini, seorang praktisi terlatih mengevaluasi kesehatan pasien secara keseluruhan dan mencoba untuk menentukan penyebab penyakit apapun. Hal tersebut dilakukan melalui periode tanya jawab, serta observasi, pengujian laboratorium dan sentuhan fisik bagian tubuh pasien untuk menentukan denyut nadi dan fungsi internal lainnya.
Setelah penilaian awal, terapis Ayurveda membuat diagnosis dan mulai bekerja dengan pasien untuk merancang rencana perawatan tertentu. Rencana seperti itu tidak hanya membahas kondisi unik pasien, tetapi juga mencakup tingkat kesadaran diri dan kesediaan pasien untuk berpartisipasi dalam penyembuhannya sendiri. Dengan mengatasi kondisi fisik individu dan penyebab penyakit yang mendasarinya, serta kesadaran individu, terapis Ayurveda dapat membuat pilihan perawatan yang dipersonalisasi untuk masing-masing pasien.