Seorang pendeta pada umumnya adalah seorang anggota ordo religius yang ditahbiskan yang bertugas membantu kesejahteraan spiritual jemaatnya. Anggota klerus dilatih dalam berbagai ritual agama atau sekte tertentu mereka dan dipanggil untuk melakukan ritual ini pada fungsi tertentu atau peristiwa penting tertentu seperti kelahiran, kedewasaan, pernikahan dan kematian. Ulama sering diminta untuk mengajarkan dan menyebarkan konsep-konsep dasar agama mereka kepada jemaat atau masyarakat. Banyak pendeta juga merupakan penasihat spiritual yang membantu orang dengan masalah pribadi atau sosial, dan mereka memberikan dorongan kepada orang sakit dan mereka yang mengalami kesulitan.
Seorang pendeta dalam tradisi Barat biasanya diharuskan menjalani pelatihan yang menghasilkan ditahbiskan dan memberinya pengakuan resmi oleh gereja untuk melakukan ritus dan mengajarkan ajaran gereja. Kebanyakan pendeta ditahbiskan dengan menghadiri seminari — sekolah yang mengkhususkan diri dalam ajaran gereja yang mendirikannya — dan mengambil sumpah tertentu dan menyelesaikan upacara khusus untuk agama atau sekte tersebut. Di zaman modern, banyak pendeta juga memperoleh gelar di bidang psikologi, kesehatan mental atau konseling sebagai bagian dari proses penahbisan.
Setelah seorang pendeta ditahbiskan, dia biasanya ditugaskan ke sebuah jemaat tertentu sehingga dia dapat memenuhi kebutuhan para anggotanya. Dalam sebagian besar tradisi agama Barat, pendeta melakukan upacara dan ritus yang berkaitan dengan kehidupan spiritual jemaat. Tergantung pada denominasinya, beberapa upacara dan ritus ini termasuk pembaptisan, pemberian sakramen, pernikahan, sunat, pengakuan dosa dan pemakaman atau ritus terakhir.
Salah satu tanggung jawab utama seorang pendeta adalah mengajarkan doktrin gerejanya. Hal ini dapat berupa khotbah dari mimbar, mengadakan kelas-kelas studi atau mengawasi program-program yang mengajarkan doktrin kepada anak-anak jemaat, seperti dalam kasus kelas katekisasi Katolik. Banyak agama Barat percaya menyebarkan ajaran mereka melalui dakwah atau penginjilan. Pendeta sering mengatur dan memimpin program yang digunakan gereja untuk menyebarkan ajaran mereka kepada orang lain.
Seorang pendeta juga sering dipanggil untuk memberikan dorongan atau bantuan kepada mereka yang menderita penyakit atau kesulitan. Pendeta dapat melayani di rumah sakit, panti jompo, panti asuhan atau penjara. Di banyak agama, pendeta mengawasi upaya gereja untuk membantu menyediakan kebutuhan materi orang tua atau orang miskin. Bantuan dari ulama terkadang datang dalam bentuk nasehat atau nasehat. Banyak pendeta bertemu dengan anggota jemaat mereka untuk membantu mereka membuat keputusan, mengatasi masalah atau menawarkan konseling hubungan untuk pernikahan atau orang tua dan anak-anak.