Seorang kolumnis surat kabar menghasilkan kolom biasa, yang dapat bervariasi panjang, frekuensi, dan isinya, sebagian besar tergantung pada bagian surat kabar di mana ia muncul. Tujuan seorang kolumnis surat kabar adalah untuk terus-menerus menyajikan argumen atau analisis yang kohesif tentang subjek tertentu dalam keseluruhan genre kolom. Misalnya, kolumnis surat kabar yang menulis untuk bagian seni dan hiburan mungkin menulis kolom yang mengulas kejadian budaya terbaru di area pembaca, atau kolumnis yang muncul di bagian keuangan mungkin menulis kolom tentang kiat menghemat uang. Satu pengecualian mungkin kolom humor, yang sering dapat membelokkan topik secara tidak masuk akal dari awal hingga akhir kolom untuk tujuan komedi.
Seorang kolumnis surat kabar yang baru memulai jurnalisme dan belum terkenal di bidangnya kemungkinan besar akan diberi topik oleh editor. Kolumnis yang telah membangun reputasi dan suara dalam jurnalisme biasanya diberikan lebih banyak kebebasan dalam semua aspek kolomnya, termasuk wewenang untuk memilih topik dan arah dari setiap kolomnya. Seorang kolumnis surat kabar yang mapan juga memiliki lebih banyak kesempatan untuk menjadi sindikasi, yang berarti bahwa kolomnya dimuat di surat kabar di seluruh dunia, sementara kolumnis yang baru muncul biasanya muncul di satu surat kabar secara eksklusif. Baik kolumnis baru dan mapan diharapkan untuk mematuhi tenggat waktu yang ketat, karena penerbitan surat kabar menyisakan sedikit ruang untuk fleksibilitas tenggat waktu.
Meskipun sebagian besar kolumnis surat kabar muncul mingguan, beberapa ditampilkan dua mingguan, bulanan atau pada interval reguler lainnya. Selama interval ini, kolumnis surat kabar terus mengumpulkan informasi dan membentuk opini tentang topik kolom berikutnya. Aturan dan etika yang sama yang berlaku untuk jurnalis mana pun, seperti undang-undang menentang pencemaran nama baik dan plagiarisme, juga berlaku untuk kolumnis surat kabar. Dia diharapkan untuk meneliti fakta-fakta yang disajikan dalam kolom dengan tingkat ketelitian yang sama seperti yang akan digunakan seorang reporter atau editor. Meskipun banyak surat kabar mempekerjakan fotografer dan ilustrator, kolumnis tertentu terkadang memilih untuk menyediakan foto atau karya seni mereka sendiri untuk mengilustrasikan kolom mereka.
Beberapa kolom surat kabar lebih interaktif daripada yang lain, tergantung pada temanya. Kolom saran, misalnya, meminta surat dari publik yang menampilkan pertanyaan etiket atau hubungan, yang kemudian diterbitkan bersamaan dengan pemikiran dan saran kolumnis. Kolom astrologi dan kolom renovasi rumah DIY juga sering meminta surat dari publik. Semakin populer atau ikonik seorang kolumnis surat kabar, semakin banyak peluang yang diberikan kepadanya untuk bercabang ke bentuk media lain, seperti radio, TV, film, dan web.