Apa yang dilakukan seorang Arsiparis?

Arsiparis adalah seorang profesional informasi yang mirip dengan kurator dan pustakawan. Arsiparis mengidentifikasi, mengumpulkan, mengatur, merekam, mendeskripsikan, melestarikan, dan menampilkan materi yang memiliki nilai sejarah. Pada dasarnya, tugas utama seorang arsiparis adalah menyajikan irisan sejarah yang otentik dan relevan secara kohesif.

Pengarsip memiliki pengetahuan tentang periode waktu dan/atau topik koleksi yang mereka arsipkan. Mereka meneliti dan sumber item untuk memastikan identifikasi semua bahan arsip jelas. Pengarsip memilih item yang sesuai dengan koleksi organisasi. Pengarsip harus menyimpan catatan rinci tentang orang, tempat, dan tanggal yang terlibat dalam item yang dipilih untuk diarsipkan. Barang-barang ini dapat berupa catatan tulisan tangan, foto, film atau banyak bahan lain yang mungkin.

Deskripsi barang yang mereka kumpulkan dapat ditempatkan di situs web perusahaan atau lokasi umum lainnya, atau dapat digunakan di museum. Seorang arsiparis biasanya menulis sebagian besar deskripsi ini. Dia harus hati-hati mencatat dan mendokumentasikan semua detail dari setiap item yang diarsipkan dalam koleksi. Pelestarian adalah tanggung jawab lain dari arsiparis. Mereka memiliki pengetahuan tentang cara menyimpan kertas datar dan bahan tiga dimensi.

Seorang arsiparis harus menampilkan barang-barang yang dikumpulkan dengan cara yang logis dan informatif. Beberapa arsiparis menegaskan bahwa koleksi barang arsip harus selalu menceritakan kisah yang kohesif tentang subjeknya dan periode waktu tertentu. Arsiparis dituntut untuk berhati-hati secara profesional dalam bekerja dan menjalankan etika serta selektif dalam memilih barang arsip yang berkualitas. Arsiparis selalu mencari untuk mengarsipkan barang-barang yang berguna dan berusaha untuk memilih bahan-bahan sejarah dengan hati-hati.

Ada dua jenis utama dari koleksi arsip: beredar dan non-beredar. Koleksi yang tidak beredar dapat diarsipkan di dalam perusahaan atau organisasi tertentu. Koleksi sejarah yang beredar ditampilkan untuk umum, namun biasanya disimpan dengan hati-hati sehingga tidak dapat disentuh secara langsung. Pengarsip tidak menghabiskan semua waktu kerja mereka untuk mengarsipkan materi, tetapi juga biasanya diminta untuk menghadiri pertemuan dan acara industri secara teratur. Seorang arsiparis sering kali mengatur staf untuk membantunya mencatat dan melestarikan dokumen sejarah.

Tugas arsiparis dapat dibandingkan dengan tugas pustakawan di mana kedua jenis profesional informasi dapat mengumpulkan, melestarikan, dan menampilkan materi untuk akses publik atau pribadi yang terorganisir. Tugas pekerjaan arsiparis dan kurator juga serupa karena keduanya cenderung bekerja dengan berbagai bentuk, ukuran, dan kategori bahan. Namun, arsiparis menggambarkan materi jauh berbeda dari pustakawan; mereka juga biasanya bekerja dengan format audio-visual yang biasanya tidak dimiliki kurator.