Seorang radiografer diagnostik mempersiapkan pasien, mengambil x-ray dan membuat diagnosis berdasarkan x-ray. Radiografer ini dilatih untuk mengelola dan menafsirkan sinar-x, membentuk rencana perawatan dan membantu proses intervensi seperti pengangkatan batu ginjal. Radiografer diagnostik bekerja sama dengan dokter dan dokter lain untuk membantu tugas.
Seorang radiografer diagnostik bertanggung jawab untuk memposisikan pasien, menyiapkan mesin x-ray dan mempelajari hasilnya. Kebanyakan radiografer melakukan rontgen dada dan tulang belakang pasien. Radiografer dapat bekerja dengan teknisi x-ray untuk memastikan bahwa hasil yang akurat diambil. Teknologi tambahan yang sering digunakan oleh radiografer diagnostik termasuk fluoroskopi, yang memotret sistem pencernaan, computed tomography (CT), yang memungkinkan bagian tubuh untuk dilihat sebagai irisan, magnetic resonance imaging (MRI), yang memberikan tampilan jaringan tubuh, USG, yang memeriksa sirkulasi dan fungsi jantung yang tepat, dan angiografi, yang memantau pembuluh darah.
Untuk menjadi radiografer diagnostik, seseorang harus memiliki pendidikan sekolah menengah dan menyelesaikan serangkaian kursus yang disetujui oleh departemen radiologi diagnostik negara bagian. Kursus yang ditawarkan di perguruan tinggi atau rumah sakit nasional, dan kurikulum berlangsung dua tahun. Setelah menyelesaikan kursus, ujian dari American Registry of Radiologic Technologists (ARRT) harus lulus sebelum lisensi dari Biro Kesehatan Radiologi diberikan untuk praktek di lapangan. Setiap dua tahun, dua puluh empat jam kelas pendidikan berkelanjutan harus diambil oleh radiografer diagnostik.
Radiografer diagnostik dapat memiliki pekerjaan medis, pekerjaan perawatan kesehatan atau pekerjaan rumah sakit dan biasanya bekerja di rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan lainnya seperti klinik. Di rumah sakit, seorang ahli radiografi umumnya akan bekerja di departemen pencitraan atau radiologi. Dia menangani korban kecelakaan, pasien yang membutuhkan perawatan darurat dan pasien rawat jalan. Kolaborasi dengan perawatan pasien dan tim kesehatan sangat penting untuk memberikan perawatan yang paling relevan, sehingga radiografer diagnostik harus bergaul dengan baik dengan orang lain dan merasa nyaman bekerja dengan tim.
Tugas pertama seorang radiografer diagnostik adalah penilaian awal pasien. Pemeriksaan radiografi dilakukan untuk menentukan perawatan khusus. Radiografer kemudian akan membantu ahli radiologi diagnostik dengan pemeriksaan yang lebih spesifik dan intens. Ini adalah tanggung jawab radiografer diagnostik untuk memposisikan pasien dan mempersiapkannya untuk setiap tes, yang memerlukan kemampuan untuk tetap tenang sehingga pasien akan menerima isyarat. Radiografer juga harus memantau perubahan pada pasien dan melaporkannya kepada ahli radiologi atau dokter lain.