Apa yang dilakukan Petugas Lapas?

Petugas penjara, juga dikenal sebagai petugas pemasyarakatan atau sipir, adalah orang yang dipercayakan dengan perawatan dan keselamatan tahanan dan manajemen fasilitas penjara yang aman. Petugas penjara mungkin memiliki berbagai pekerjaan yang berbeda dalam sistem tertentu, tetapi cenderung bekerja sama untuk membentuk unit otoritas yang kohesif. Menjadi petugas penjara membutuhkan banyak pelatihan di banyak daerah dan mungkin memiliki prasyarat khusus.

Seringkali ditempatkan dalam peran pengawasan, petugas penjara perlu memiliki komunikasi yang baik dan keterampilan masyarakat. Untuk menjaga ketertiban, sipir harus berusaha membuat tahanan tetap tenang dan damai, tetapi pada saat yang sama menjaga otoritas sistem. Semua aspek kehidupan narapidana mungkin berada di tangan petugas lapas, mulai dari upaya rehabilitasi hingga perawatan kesehatan.

Di daerah di mana rehabilitasi merupakan komponen penting dari tujuan penjara, petugas dapat berperan sebagai motivator dan konselor bagi narapidana. Beberapa mencari pekerjaan untuk mencoba dan membantu orang mendapatkan alat dan kesadaran untuk menjalani kehidupan yang halal di masa depan. Seringkali diminta untuk berperan sebagai terapis atau pekerja sosial, petugas penjara harus terus mengawasi tahanan untuk tanda-tanda depresi bunuh diri, permusuhan yang meningkat, atau masalah bermasalah lainnya.

Keamanan dan ketertiban secara alami merupakan bagian yang sangat besar dari pekerjaan petugas penjara. Terlatih dalam senjata dan pertahanan diri, sipir penjara kadang-kadang masih dapat menemukan hidup mereka sendiri dalam bahaya jika seorang tahanan mencoba melarikan diri, memulai kerusuhan, atau hanya melakukan kekerasan. Sipir bertanggung jawab atas transportasi tahanan ke dan dari tanggal pengadilan, tugas kerja, dan cuti. Mereka juga harus sering melakukan penggeledahan untuk menjauhkan barang-barang selundupan, seperti senjata atau obat-obatan, dari tahanan.

Dalam beberapa kasus, petugas penjara berfungsi sebagai penghubung bagi pekerja sosial, pengacara, dan keluarga narapidana. Mereka sering berada dalam posisi terbaik untuk menilai perilaku narapidana, karena mereka bekerja dengan narapidana secara konsisten setiap hari. Banyak yang terlatih dalam memberikan laporan pengadilan yang efisien, yang dapat digunakan untuk melaporkan pelanggaran aturan dan insiden kekerasan, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai status tahanan mengenai kemungkinan pembebasan bersyarat atau pembebasan lebih awal.

Beberapa orang stereotip petugas penjara sebagai preman sadis yang menikmati memegang kekuasaan atas orang lain. Sementara beberapa ahli menyarankan bahwa beberapa sipir mungkin memang cocok dengan deskripsi itu, banyak yang jauh lebih tertarik untuk membantu tahanan daripada menegaskan kekuasaan. Pada intinya, pekerjaan petugas penjara mengharuskan seseorang untuk menempatkan dirinya dalam bahaya dan bekerja setiap hari dengan orang-orang yang paling takut berada di dekatnya. Ketika melakukan tugas dengan belas kasih, efisiensi, dan jujur, seorang petugas penjara mungkin menjadi model yang sangat manusiawi, meskipun terkadang harus menggunakan taktik pendisiplinan.