Pengacara Toxic Tort memberikan nasihat dan bantuan hukum untuk klien yang telah dirugikan oleh paparan zat beracun. Misalnya, jenis pengacara ini mungkin membantu klien yang dirugikan oleh paparan jamur, air yang terkontaminasi, pestisida, atau bahan kimia dan bahan berbahaya di lokasi kerja. Pengacara jenis ini juga dapat membantu klien yang dirugikan oleh obat farmasi. Pengacara tort beracun bekerja untuk membantu klien mereka membuktikan bahwa mereka telah dirugikan oleh zat berbahaya serta bekerja untuk membela pihak yang telah dituduh menyebabkan eksposur yang merugikan orang lain.
Ketika seseorang membutuhkan bantuan dengan kasus yang muncul dari paparan zat berbahaya, ia mungkin meminta bantuan pengacara tort beracun. Pengacara jenis ini biasanya memiliki pengalaman dan pelatihan dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan zat berbahaya. Tergantung pada kebutuhan kliennya, ia mungkin menawarkan nasihat tentang penanganan kasus tort beracun, membantu dalam menegosiasikan penyelesaian, atau mewakili kliennya di pengadilan. Dia dapat bekerja atas nama penggugat untuk membuktikan bahwa dia telah menderita kerugian dan layak mendapatkan kompensasi. Pengacara tort beracun juga bekerja untuk terdakwa untuk membuktikan klien tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diderita penggugat.
Ada banyak jenis kasus yang ditangani oleh pengacara toxic tort. Misalnya, jenis pengacara ini dapat menangani kasus yang melibatkan paparan zat berbahaya di tempat kerja, seperti asbes. Dia juga dapat membantu klien dengan kasus-kasus yang melibatkan reaksi merugikan yang disebabkan oleh obat resep. Demikian pula, ia mungkin menangani kasus-kasus di mana seseorang telah terpapar zat berbahaya di rumahnya, seperti jamur. Terkadang pengacara ini juga menangani kasus di mana konsumen dirugikan oleh suatu produk. Misalnya, ia dapat menangani kasus di mana seseorang menderita kerugian karena pestisida kimia.
Kasus-kasus yang diambil oleh pengacara tort beracun biasanya melibatkan klaim atau tuntutan hukum yang diajukan terhadap pihak yang diyakini bertanggung jawab menyebabkan paparan zat beracun. Misalnya, suatu pihak dapat menggugat produsen produk atau obat yang merugikan dirinya. Jika seseorang dirugikan oleh zat beracun di tempat kerja, ia dapat menuntut majikannya. Penyewa yang telah menderita kerugian karena jenis jamur berbahaya di tempat tinggalnya dapat menuntut ganti rugi kepada pemiliknya. Bahkan perusahaan yang menyimpan zat beracun atau membuat peralatan keselamatan dapat rentan terhadap jenis kasus hukum ini.