Pembuat cetakan membuat dan memperbaiki bentuk logam, yang disebut cetakan, digunakan untuk membuat cetakan untuk bahan komposit, seperti keramik dan plastik. Dies juga digunakan untuk menempa dan mencap bagian logam. Terkadang pembuat die membuat dan memperbaiki die dan alat yang sebenarnya digunakan oleh pembuat die lainnya. Mereka sering dikelompokkan dengan pembuat alat, karena keduanya adalah ahli mesin yang sangat terampil. Pembuat alat, bagaimanapun, paling sering memproduksi bagian-bagian mesin, jig, perlengkapan dan alat pengukur, bukan cetakan dan peralatan stamping.
Sebagian besar pekerjaan pembuat cetakan melibatkan pengoperasian peralatan permesinan dan penggunaan alat pengukur presisi. Dia secara teratur menggunakan penggiling, mesin penggilingan, mesin bubut, gunting dan gergaji, serta berbagai macam perkakas tangan. Keterampilan matematikanya harus menjadi teladan karena setiap karya yang ia ciptakan membutuhkan pengukuran tepat yang terkadang diukur hingga seperseribu inci. Matematika digunakan di setiap tahap produksi die, mulai dari tata letak hingga pemotongan, pembentukan, dan pengasahan akhir. Kemampuan membaca dan menafsirkan cetak biru dan diagram juga merupakan bagian penting dari pekerjaannya.
Pembuat cetakan biasanya dapat menemukan pekerjaan di hampir semua negara industri. Mereka sering digunakan oleh pabrik dan pabrik produksi yang membuat cetakan dan peralatan. Tempat lain yang mempekerjakan die makers adalah produsen produk plastik dan logam, terutama mesin pengerjaan logam. Pabrikan mobil dan industri kedirgantaraan juga mempekerjakan sejumlah besar pembuat die.
Seorang pembuat die biasanya membutuhkan empat sampai lima tahun pendidikan dan pelatihan sebelum dia diakui di industri sebagai orang yang memenuhi syarat. Institut teknik, community college, dan beberapa sekolah perdagangan biasanya menawarkan kursus dalam desain alat manual, pemrograman mesin, matematika, desain berbantuan komputer, dan membaca cetak biru. Banyak keterampilan yang paling baik dipelajari melalui observasi, dan pelatihan di tempat kerja sering kali tersedia bagi para pembuat mati magang melalui serikat pekerja dan bisnis lokal.
Seiring kemajuan teknologi, pekerjaan pembuat die menjadi lebih rumit. Desain yang sebelumnya dilakukan dengan tangan sekarang dibuat dengan perangkat lunak komputer khusus. Pemrograman mesin perkakas telah menjadi lebih sederhana dalam banyak hal, tetapi aplikasi perangkat lunak desain berbantuan komputer terus menuntut lebih banyak keahlian teknologi.
Pembuat die sering kali bisa dipekerjakan langsung di luar sekolah. Perusahaan mencari lulusan baru karena mereka lebih cenderung dilatih dalam menulis program komputer yang dikendalikan secara numerik (CNC). Mengoperasikan mesin CNC menjadi persyaratan bagi banyak perusahaan pembuat cetakan. Pembuat die yang berpengalaman sering kali diminta untuk mengambil kelas untuk memperbarui keterampilan mereka agar tetap mengikuti perkembangan teknologi.