Apa yang dilakukan oleh Teknisi Hemodialisis?

Seorang teknisi hemodialisis mengoperasikan peralatan yang digunakan dalam hemodialisis, suatu proses yang digunakan untuk membersihkan darah pasien dengan gagal ginjal. Hemodialisis menggantikan fungsi ginjal, menggosok darah untuk menghilangkan kotoran dan mengembalikannya ke sirkulasi. Pasien mungkin diresepkan hemodialisis sambil menunggu ginjal yang dapat ditransplantasikan tersedia atau untuk mengatasi masalah sementara dengan fungsi ginjal. Bayaran untuk teknisi hemodialisis bervariasi, tergantung di mana mereka berlatih dan tingkat pengalaman mereka.

Teknisi medis ini bekerja di bawah pengawasan perawat terdaftar. Salah satu aspek pekerjaan melibatkan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pemrograman mesin hemodialisis untuk setiap pasien. Teknisi hemodialisis juga perlu mengetahui sistem pengolahan air yang digunakan di fasilitas tempat hemodialisis berlangsung. Pelatihan meliputi pendidikan bagaimana hemodialisis dikembangkan, cara kerja mesin, dan hal-hal lain, sehingga teknisi hemodialisis akan merasa percaya diri dengan pekerjaannya.

Ketika seorang pasien datang untuk perawatan, teknisi hemodialisis mengambil tanda-tanda vital, mencatatnya di grafik pasien, dan membantu pasien duduk di sofa atau kursi untuk perawatan. Jarum dimasukkan ke dalam vena atau tabung dipasang ke kateter yang dibiarkan di tempatnya agar mudah diakses, dan perawatan hemodialisis dimulai. Selama perawatan berlangsung, teknisi hemodialisis memantau pasien dan mesin. Teknisi harus mampu menanggapi alarm dan komplikasi saat mereka berkembang. Pada akhir sesi perawatan, tanda-tanda vital pasien dicatat lagi dan area dibersihkan untuk mempersiapkan pasien berikutnya.

Karena mereka adalah titik utama interaksi pasien, teknisi ini merupakan bagian penting dari tim perawatan pasien. Teknisi hemodialisis dapat mencatat perubahan fisik atau perilaku yang mungkin mengindikasikan bahwa pasien memerlukan evaluasi medis baru. Mereka juga dapat menjawab pertanyaan, mencatat masalah pasien dan menyampaikannya ke dokter, dan memberikan pendidikan kepada pasien yang melakukan perawatan diri di rumah. Seorang teknisi hemodialisis juga dapat menginstruksikan anggota keluarga dan pengasuh dalam merawat pasien dengan aman dan tepat.

Untuk menjadi teknisi hemodialisis, perlu memperoleh ijazah sekolah menengah atas dan mengambil kursus teknisi di rumah sakit, community college, atau sekolah perdagangan. Kursus ini akan memberikan siswa pengalaman klinis, serta pekerjaan kelas yang mempersiapkan mereka untuk lulus ujian sertifikasi. Setelah sertifikasi, lulusan program pelatihan dapat memasuki praktik sebagai teknisi hemodialisis yang bekerja untuk rumah sakit, klinik, dan pusat hemodialisis.