Tugas seorang insinyur radiologi adalah merancang sistem dan teknologi yang menggunakan radiasi. Para profesional ini juga dikenal sebagai insinyur nuklir. Individu di bidang ini bekerja pada berbagai proyek yang berbeda, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir, teknologi medis, dan pembuangan bahan bakar radioaktif. Insinyur nuklir diharuskan memiliki setidaknya gelar sarjana empat tahun.
Semua insinyur radiologi ahli dalam fisi dan fusi atom. Kedua fenomena ilmiah ini melibatkan pemecahan dan penggabungan partikel atom. Radiasi yang dihasilkan dari reaksi nuklir dapat digunakan dalam banyak cara yang produktif. Radiasi juga berpotensi mematikan. Insinyur radiologi harus mengikuti prosedur keselamatan nuklir untuk menjaga keselamatan diri mereka sendiri dan orang lain.
Banyak insinyur nuklir fokus pada satu aplikasi tertentu dari teknologi radiologi. Para ahli yang mengkhususkan diri dalam pembangkit listrik tenaga nuklir sering bekerja untuk industri listrik atau militer. Insinyur di pembangkit listrik tenaga nuklir dan kapal bertenaga nuklir memantau tingkat radiasi dan panas untuk menjaga reaktor dalam batas aman. Beberapa insinyur nuklir bekerja di laboratorium, dan melakukan penelitian untuk teras reaktor baru dan pelindung radiasi.
Banyak posisi insinyur radiologi juga ditemukan di industri medis. Insinyur nuklir membantu memajukan teknologi pencitraan medis yang berbeda, termasuk perangkat resonansi magnetik dan pemindai positron emission tomography (PET). Insinyur di bidang ini juga membantu mengembangkan prosedur terapi radiasi. Spesialisasi ini menggunakan radiasi pengion untuk mengendalikan sel-sel ganas dan melawan kanker.
Bahan radioaktif bekas terus menghasilkan radiasi berbahaya selama bertahun-tahun. Beberapa insinyur radiologi fokus pada penyimpanan dan penyimpanan bahan bakar nuklir bekas dengan benar, seperti uranium. Insinyur dalam spesialisasi ini dapat bekerja untuk perusahaan energi atau pemerintah, dan mengawasi pengangkutan dan pembuangan bahan bakar yang tepat.
Terlepas dari spesialisasinya, seorang insinyur radiologi biasanya memulai dengan mendapatkan gelar sarjana. Pada tingkat ini, siswa mengambil kelas matematika, fisika, dan kimia. Banyak insinyur nuklir juga mengejar gelar master lanjutan. Ini melibatkan studi yang lebih rinci tentang topik yang berkaitan dengan ilmu nuklir. Pendidikan ahli radiologi tidak berhenti setelah kuliah, karena para insinyur biasanya menghadiri magang dan konferensi sepanjang karir mereka untuk tetap mengetahui perubahan dalam industri nuklir.
Karena sifat sensitif dari teknologi nuklir, banyak insinyur nuklir juga harus memiliki izin keamanan. Izin ini sering diperlukan untuk para profesional yang bekerja untuk pemerintah atau militer. Sebuah izin keamanan melibatkan pemeriksaan latar belakang rinci. Insinyur biasanya harus memiliki catatan kriminal yang bersih, tidak ada riwayat masalah keuangan, dan beberapa referensi karakter untuk mendapatkan izin ini.