Seorang chief sustainability officer (CSO) bertanggung jawab atas pendekatan korporasi terhadap tanggung jawab lingkungan dan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap ekosistem dunia. Ini adalah posisi yang menjadi populer karena publik telah meningkatkan fokusnya pada pemanasan global dan isu-isu konservasi. CSO menemukan cara-cara inovatif bagi korporasi untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab yang peduli akan masa depan dan juga tentang keuntungan hari ini.
Keberlanjutan, pada intinya, berlaku untuk pelestarian alam kita dan keinginan untuk tidak semakin merusak lingkungan hingga merugikan generasi mendatang. Namun, pada abad ke-21, konsep keberlanjutan telah mengambil alih kehidupannya sendiri, dan tampaknya tidak ada definisi tunggal yang secara memadai mendefinisikan semua aplikasi. Saat komunitas internasional terus merangkul globalisme ekonomi, komunitas internasional terus memperluas gagasan tentang keberlanjutan untuk mencakup bidang-bidang yang berada di luar lingkungan, seperti praktik ketenagakerjaan, kesejahteraan sosial, dan pembangunan ekonomi.
Hukum internasional telah memajukan tren memperlakukan keberlanjutan ini sebagai filosofi dan benang merah yang mengalir melalui keseluruhan perilaku perusahaan, bukan sebagai pendekatan lingkungan yang sempit. Korporasi sekarang diharuskan baik di Uni Eropa maupun di Amerika Serikat untuk menentukan dampak pada dunia dari tindakan besar yang ingin mereka ambil sebelumnya dan untuk menyajikan rencana keberlanjutan. Komitmen terhadap keberlanjutan ini telah menjadi penentu utama keberhasilan bisnis domestik dan internasional sehingga peran chief sustainability officer dikembangkan untuk mengelola proses tersebut.
Seorang chief sustainability officer menganalisis proses bisnis perusahaan untuk mengidentifikasi area di mana perubahan dalam pendekatan dapat meningkatkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Dia memeriksa kesempatan itu dan mempresentasikannya kepada chief executive officer dan dewan direksi. Jika manajemen memutuskan untuk mengimplementasikan peluang, CSO mengelola transisi.
Posisi ini sifatnya strategis. Memutuskan untuk mengubah proses bisnis ke pendekatan yang lebih berkelanjutan adalah investasi jangka panjang yang dapat membuat perusahaan bangkrut jika perubahan tersebut tidak dievaluasi dan direncanakan dengan baik. Misalnya, CSO mungkin menyarankan untuk mengubah praktik pertanian perusahaan kopi menjadi pendekatan berkelanjutan yang didukung oleh kelompok lingkungan terkemuka. Adalah tugas CSO untuk menentukan dampak dari perubahan ini pada laba perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk membuat rekomendasi yang berpengetahuan tentang apakah akan maju.
Contoh lain dari perubahan proses yang mungkin dipelopori oleh chief sustainability officer adalah dalam hal pengemasan produk. Banyak perusahaan telah pindah ke wadah yang lebih kecil yang menggunakan bahan biodegradable dan daur ulang. OMS memikul tanggung jawab untuk mengevaluasi dan mengelola transisi semacam itu. Selain itu, CSO terlibat dalam semua bagian transisi, termasuk hal-hal seperti rencana hubungan masyarakat untuk mendidik pelanggan tentang manfaat perubahan.