Seorang akuntan forensik adalah akuntan khusus yang melakukan akuntansi investigasi serta dukungan litigasi. Mereka yang berada di bidang akuntansi forensik umumnya menggunakan keterampilan akuntansi dan investigasi untuk menafsirkan bukti keuangan dan sering dipanggil untuk menganalisis dan menyajikan bukti ini kepada orang lain dengan cara yang jelas. Misalnya, mereka dapat dipanggil sebagai saksi ahli di pengadilan atau untuk memberikan bukti terdokumentasi atas kesalahan keuangan. Seorang akuntan forensik dapat terlibat dalam berbagai investigasi di antara banyak industri yang berbeda. Mereka dapat bekerja untuk perusahaan swasta, seperti bank atau perusahaan asuransi, atau mereka dapat bekerja di lingkungan publik, seperti lembaga pemerintah atau departemen kepolisian.
Akuntansi forensik umumnya mencakup dua bidang utama: dukungan litigasi dan akuntansi investigasi. Dukungan litigasi adalah bantuan profesional yang diberikan kepada non-pengacara selama proses litigasi persidangan perdata. Biasanya, seorang akuntan forensik yang memberikan jenis dukungan ini akan membantu menilai kerugian ekonomi dalam kasus-kasus seperti yang melibatkan pelanggaran kontrak. Di bidang akuntansi investigasi, masalah kriminal sering diselidiki. Misalnya, dalam kasus pencurian karyawan atau penipuan sekuritas, akuntan forensik dapat dibawa untuk menganalisis catatan atau perbuatan akuntansi masa lalu.
Seorang akuntan forensik dapat dipekerjakan untuk menangani kasus perceraian, kasus penipuan bisnis atau bahkan kasus yang melibatkan kejahatan modal. Dalam kasus perceraian, mereka dapat membantu menemukan dan mengevaluasi nilai aset pasangan sehingga keuangan dapat dibagi dengan tepat. Dalam situasi penipuan bisnis, akuntan dapat membantu melacak dan memulihkan dana yang hilang. Dalam kasus-kasus besar yang serius, seperti pembunuhan, mereka dapat membantu polisi dalam menyelidiki bukti keuangan untuk menemukan motif kriminal atau untuk melacak jejak buronan yang dicari.
Beberapa investigasi kasus terkenal di seluruh dunia telah melibatkan akuntansi forensik. Gangster Amerika yang terkenal, Al Capone, ditangkap dan berhasil diadili pada tahun 1931 karena seorang akuntan forensik mampu mengungkap kejahatan pajaknya. Dalam contoh lain, akuntan membutuhkan waktu 14 tahun untuk menyelidiki kasus penggelapan miliaran dolar dari penerbit Eropa Robert Maxwell sebelum akhirnya memecahkan teka-teki keuangan pada tahun 1991. Selain itu, setelah serangan teroris 11 September di Amerika Serikat pada tahun 2001, akuntan forensik dipekerjakan oleh CIA dan FBI untuk melacak gerakan teroris di seluruh dunia. Akuntan ini sering dapat mengikuti jejak uang penjahat yang dapat membantu mengarah pada penangkapan berikutnya.
Pelatihan untuk berkarir di bidang akuntansi forensik umumnya terdiri dari memperoleh gelar sarjana di bidang akuntansi umum dan sertifikasi Akuntan Publik. Pekerjaan itu biasanya membutuhkan keterampilan akuntansi dan beberapa pengetahuan hukum. Ciri-ciri ini, bersama dengan keterampilan komunikasi yang kuat, ketekunan dan perhatian yang ketat terhadap detail biasanya merupakan persyaratan untuk posisi di bidang akuntansi forensik. Selain itu, mendapatkan lisensi sebagai Pemeriksa Penipuan Bersertifikat dapat membantu. Biasanya akuntan forensik senang memecahkan teka-teki numerik yang kompleks dan juga mahir dalam penelitian.