Ahli bedah saraf adalah profesional medis yang mendiagnosis, merawat, berkonsultasi, dan mengoperasi pasien dengan berbagai penyakit dan gangguan saraf. Banyak ahli bedah memiliki pengetahuan yang luas tentang anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat dan otomatis manusia, dan mampu melakukan sejumlah prosedur invasif dan non-invasif. Beberapa profesional mengkhususkan diri dengan mengobati gangguan otak tertentu atau kanker. Ahli bedah saraf harus menjalani beberapa tahun sekolah kedokteran dan pelatihan praktis sebelum berpraktik secara mandiri di rumah sakit, pusat bedah, atau praktik swasta.
Orang dengan tumor, cedera kepala parah, atau sejumlah gangguan neurologis bergantung pada keterampilan ahli bedah berpengalaman untuk menentukan sifat masalah mereka dan mengobatinya sesuai dengan itu. Ahli bedah saraf harus teliti dan hati-hati dalam pemeriksaan dan perawatan mereka, karena kelainan atau kesalahan diagnosis yang belum ditemukan seringkali dapat mengancam jiwa. Ahli bedah saraf yang berpengalaman biasanya mengoperasi pasien dengan janji temu, meskipun mereka mungkin diminta untuk melakukan operasi darurat jika terjadi stroke atau aneurisma.
Sebagian besar ahli bedah saraf berlisensi menggunakan teknologi medis canggih untuk memindai dan mengobati gangguan fisik. Seorang ahli bedah dapat menggunakan pencitraan resonansi magnetik dan mesin tomografi emisi positron untuk menyelidiki otak pasien. Dia menafsirkan cetakan untuk menentukan keberadaan tumor atau perkembangan tidak wajar lainnya. Beberapa mesin memungkinkan ahli bedah untuk melacak aktivitas di otak dan sumsum tulang belakang, sehingga mereka dapat menentukan lokasi masalah. Ahli bedah saraf sering menggunakan peralatan robotik yang dikendalikan komputer dan perangkat laser untuk melakukan operasi yang sebenarnya.
Untuk menjadi ahli bedah saraf, seseorang harus memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan yang panjang. Seorang calon ahli bedah saraf biasanya harus memperoleh gelar PhD dalam bedah saraf dari sekolah kedokteran terakreditasi, yang biasanya terdiri dari tujuh sampai delapan tahun kelas, laboratorium, dan instruksi praktis. Setelah menyelesaikan sekolah kedokteran, lulusan biasanya bekerja sebagai magang selama sekitar satu tahun di rumah sakit atau pusat bedah, di mana dia mengamati ahli bedah berpengalaman dan menerima pelatihan intensif. Setelah magang, seorang ahli bedah baru mengambil posisi residensi selama lima sampai tujuh tahun. Seorang ahli bedah baru harus lulus ujian tertulis ekstensif di akhir masa residensinya untuk mendapatkan izin praktik secara mandiri.
Dengan populasi yang berkembang dan perkembangan teknologi baru dalam alat dan teknik bedah, permintaan akan ahli bedah saraf yang berkualitas kuat. Mereka yang mampu menyelesaikan persyaratan pendidikan dan tempat tinggal yang melelahkan biasanya mendapatkan pekerjaan dengan mudah di rumah sakit besar dan pusat bedah khusus. Ahli bedah saraf yang berpengalaman sering memilih untuk membuka praktik mereka sendiri setelah membangun reputasi yang kuat untuk perawatan berkualitas.