Batuk staccato adalah batuk yang terjadi dalam waktu singkat dan tiba-tiba dan kadang-kadang dibandingkan dengan suara senapan mesin. Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami batuk staccato. Pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, batuk ini paling sering disebabkan oleh klamidia pneumonia. Batuk ini juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, kasus batuk rejan yang parah, dan infeksi pernapasan lainnya.
Obat-obatan tertentu, khususnya penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), dapat menyebabkan batuk staccato. Mengembangkan batuk terus-menerus seperti ini biasanya merupakan tanda reaksi negatif terhadap obat tersebut. Jika batuk memburuk atau menjadi menyakitkan, pasien harus berkonsultasi dengan dokternya. Dimungkinkan untuk beralih ke obat lain yang tidak akan menyebabkan efek samping ini.
Pertusis, atau batuk rejan, juga bisa berkembang menjadi batuk staccato. Batuk rejan sering didefinisikan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama penyakit, seseorang akan mulai batuk dan pilek. Baru pada tahap kedua kebanyakan orang mulai menderita batuk. Jika infeksi tidak diobati, batuk dapat memburuk dan bertahan selama beberapa minggu.
Chlamydia pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Chlamydophila pneumoniae. Infeksi ini paling sering terjadi pada anak-anak antara usia lima dan 15 tahun, tetapi mungkin juga muncul pada bayi, manula, dan terkadang orang dewasa yang sehat. Dalam kebanyakan kasus, pneumonia klamidia dimulai dengan sakit tenggorokan dan batuk. Batuk sering memburuk menjadi batuk staccato dan kadang-kadang diikuti oleh bronkitis, pneumonia dan kondisi lainnya. Sementara antibiotik sering digunakan untuk mendorong pemulihan, pasien biasanya akan terus batuk selama dua hingga enam minggu.
Selain batuk rejan dan pneumonia klamidia, infeksi saluran pernapasan lainnya juga dapat menyebabkan batuk jenis ini. Batuk ini biasanya menunjukkan pembengkakan di paru-paru dan saluran udara. Infeksi yang menyebabkan pembengkakan di area ini, seperti pneumonia virus, laringotrakeitis, dan bronkitis akut, terkadang akan menyebabkan batuk staccato. Orang yang menderita alergi mungkin juga mengalami batuk jenis ini.
Meskipun ini kurang umum, batuk ini juga dapat berkembang setelah menghirup zat yang mengiritasi. Setelah menghirup iritan, seseorang mungkin mengalami batuk yang terus-menerus dan tiba-tiba. Dalam kebanyakan kasus, batuk ini akan membaik dengan sendirinya. Batuk yang berlanjut, menyebabkan kesulitan bernapas, atau menjadi menyakitkan harus diperiksa oleh dokter. Meskipun sebagian besar batuk tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, batuk dapat menjadi indikasi kondisi yang lebih berbahaya.